Sabung Ayam, Antara Mitos dan Sejarah

Sabtu 30 Mar 2024 - 19:28 WIB
Reporter : Dodi Haryanto
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Awal April 1958, Clifford James Geertz dan istrinya, sebagai antropolog, tengah melakukan penelitian lapangan di sebuah desa terpencil di Bali.

Antropolog yang sohor dengan karyanya Negara: The Theatre State in Nineteenth Century Bali itu, tiba-tiba dikejutkan oleh kedatangan polisi. 

Ya, sejumlah polisi datang di desa terpencil tersebut untuk menggerebek perhelatan judi sabung ayam.

Sudah tentu semua orang lari tunggang langgang, termasuk Geertz dan istrinya. 

BACA JUGA: Permintaan Domestik Topang Sektor Manufaktur Indonesia

BACA JUGA: 5 Komitmen Bersama Yang Dilahirkan Dalam Rembuk Stunting

Dari momen itulah Geertz bukan hanya jadi mudah “masuk” lingkungan komunitas masyarat Bali, lebih dari itu, ia, sebagai peneliti lapangan berbasis etnografi, juga menemukan pembacaan perihal makna di balik ritus sabung ayam masyarakat Bali.

Kenangan tentang pengalaman menyaksikan sabung ayam di Bali itu, diabadikan oleh Geertz dalam salah satu eseinya yang terkenal, Deep Play: Notes on The Balinese Cockfight. 

Esai yang menjadi salah satu artikel penting dalam bukunya, The Interpretation of Culture: Selected Essaysi, menyimpulkan bahwa hanya kelihatannya saja jago-jago (ayam-ayam) yang bertarung di sana. 

Sebenarnya, yang bertarung di sana adalah manusia-manusia.”

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Ajak Masyarakat Teladani Makna Nuzulul Qur'an

BACA JUGA: Tahun 2024, Pemprov Bengkulu Fokus Turunkan Stunting

Melalui artikel ini, Geertz menggunakan paradigma interpretasi simbolik, mendiskripsikan makna di balik sabung ayam di Bali. 

Geertz menemukan makna penting sabung ayam dalam masyarakat Bali.

Di balik sabung ayam itu, ada suatu bangunan kultur yang besar, tentang status, tentang kepahlawanan, kejantanan, dan etika sosial yang menjadi dasar pembentukan budaya Bali. 

Kategori :

Terkait

Sabtu 07 Dec 2024 - 18:14 WIB

Kembalinya Sang Ganesha

Sabtu 30 Nov 2024 - 19:52 WIB

Kembalinya Candi Lumbung ke Desa Sengi

Sabtu 23 Nov 2024 - 18:41 WIB

Menyusuri Jejak Sejarah Gereja Blenduk