Tentara kolonialis Belanda memberikan jaminan akan membantu Kesultanan Bulungan dari serangan kerajaan lain.
Pasukan Kesultanan Bulungan kini mendapat dukungan kekuatan dari tentara kolonialis Belanda. Tidak lagi sekadar mampu mengusir perompak laut saja.
Di era penjajahan Jepang, wilayah Kesultanan Bulungan juga tidak merasakan kehidupan yang pedih untuk ikut kerja Romusha.
Ketika daerah lain di Indonesia banyak menjadi korban akibat kerja Romusha.
Ditengarai, ada perjanjian kembali antara Kesultanan Bulungan dan penjajah Jepang.
BACA JUGA:Hijau dan Hitam Sama Segarnya, Sama Khasiatnya
BACA JUGA:Lintasi JTTS, HK Pastikan Pelayanan Maksimal Bagi Pemudik
Asal tidak ada kekerasan dan korban jiwa, penjajah Jepang dibolehkan membangun basis kekuatan di Bulungan sambil berbagi hasil sumber daya alam.
Setelah kemerdekaan berhasil diraih, Kesultanan Bulungan juga masuk ke dalam kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia. Namun masa sulit kembali dialami Kesultanan Bulungan.
Kesultanan Bulungan diembus isu ingin keluar dari Indonesia dan bergabung dengan Malaysia.
Sedangkan ketika itu Indonesia sedang berkonfrontasi dengan Malaysia.
Mendengar isu tersebut, pihak pengendali keamanan segera mengambil tindakan tegas.
BACA JUGA:Dukung Ungkap Oknum Penyalahgunaan BBM Bersubsidi
BACA JUGA: Polres Mukomuko Buka Program Mudik Gratis ke Bengkulu. Ini Syaratnya...
Dikirim pasukan militer ke Bulungan. Lalu entah siapa pemicunya, terjadilah pembantai keluarga dan kerabat Kesultanan Bulungan.
Penjarahan terjadi, warisan sejarah bangunan kesultanan pun dibakar massa yang tidak terkendali.