Melihat Jejak Sejarah Kesultanan Bulungan yang Enggan Berperang

Kamis 28 Mar 2024 - 20:17 WIB
Reporter : Debi Susanto
Editor : Ependi

Tentara kolonialis Belanda memberikan jaminan akan membantu Kesultanan Bulungan dari serangan kerajaan lain.

Pasukan Kesultanan Bulungan kini mendapat dukungan kekuatan dari tentara kolonialis Belanda. Tidak lagi sekadar mampu mengusir perompak laut saja.

Di era penjajahan Jepang, wilayah Kesultanan Bulungan juga tidak merasakan kehidupan yang pedih untuk ikut kerja Romusha.

Ketika daerah lain di Indonesia banyak menjadi korban akibat kerja Romusha.

Ditengarai, ada perjanjian kembali antara Kesultanan Bulungan dan penjajah Jepang.

BACA JUGA:Hijau dan Hitam Sama Segarnya, Sama Khasiatnya

BACA JUGA:Lintasi JTTS, HK Pastikan Pelayanan Maksimal Bagi Pemudik

Asal tidak ada kekerasan dan korban jiwa, penjajah Jepang dibolehkan membangun basis kekuatan di Bulungan sambil berbagi hasil sumber daya alam.  

Setelah kemerdekaan berhasil diraih, Kesultanan Bulungan juga masuk ke dalam kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia. Namun masa sulit kembali dialami Kesultanan Bulungan.

Kesultanan Bulungan diembus isu ingin keluar dari Indonesia dan bergabung dengan Malaysia.

Sedangkan ketika itu Indonesia sedang berkonfrontasi dengan Malaysia.

Mendengar isu tersebut, pihak pengendali keamanan segera mengambil tindakan tegas.

BACA JUGA:Dukung Ungkap Oknum Penyalahgunaan BBM Bersubsidi

BACA JUGA: Polres Mukomuko Buka Program Mudik Gratis ke Bengkulu. Ini Syaratnya...

Dikirim pasukan militer ke Bulungan. Lalu entah siapa pemicunya, terjadilah pembantai keluarga dan kerabat Kesultanan Bulungan.

Penjarahan terjadi, warisan sejarah bangunan kesultanan pun dibakar massa yang tidak terkendali.

Kategori :

Terkait

Sabtu 21 Dec 2024 - 19:30 WIB

Memeluk Masa Lalu Merajut Masa Depan

Sabtu 07 Dec 2024 - 18:14 WIB

Kembalinya Sang Ganesha

Sabtu 30 Nov 2024 - 19:52 WIB

Kembalinya Candi Lumbung ke Desa Sengi

Sabtu 23 Nov 2024 - 18:41 WIB

Menyusuri Jejak Sejarah Gereja Blenduk

Selasa 19 Nov 2024 - 21:08 WIB

Setahun Empat Bulan Kurang 2 Hari Jokowi