MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko. Selama bulan Februari 2024 lalu, setidaknya tercatat ada sebanyak 12 orang warga Kabupaten Mukomuko dinyatakan terkena gigitan hewan penular rabies baik anjing dan kucing.
Meski begitu, jumlah itu menurun dibandingkan jumlah kasus gigitan bulan Januari 2024 sebanyak 16 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo SKM mengatakan. Penurunan jumlah kasus gigitan hewan penular rabies di bulan Februari 2024.
Karena kesadaran warga mengikat hewan peliharaan semakin meningkat, serta warga semakin hati-hati dan waspada terhadap hewan ini.
BACA JUGA: Sendal Sering Hilang, Masjid Agung Baitul Huda Dipasang CCTV
BACA JUGA:Puluhan Sekolah Dasar di Mukomuko Ditarget Terakreditasi A
"Jumlah kasus gigitan itu berdasarkan hasil rekapitulasi data jumlah warga yang menjadi korban gigitan hewan penular rabies selama bulan Februari 2024," kata Bustam.
Ditambahkanya dari 12 kasus gigitan hewan penular rabies selama bulan Februari 2024. Jumlah kasus yang paling banyak adalah gigitan kucing sebanyak 9 kasus dan 3 orang digigit anjing.
Sedangkan penyebaran 12 kasus gigitan, paling banyak di wilayah kerja Puskesmas Retak Mudik sebanyak 3 kasus, lalu Puskesmas Lubuk Pinang dan Puskesmas Air Rami masing-masing 2 kasus gigitan.
Lalu di Puskesmas Penarik, Bukit Mulya, Dusun Baru V Koto, Lubuk Sanai, dan Kota Mukomuko menangani masing-masing 1 kasus gigitan.
BACA JUGA:Mall Pelayanan Publik Berikan Kemudahan Untuk Masyarakat Mukomuko
BACA JUGA: Safari Ramadhan Perdana, Bupati Kunjungi Masjid Al Ikhsan Malin Deman
"Untuk tindakan pengobatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan di puskesmas, dengan membersihkan luka warga yang menjadi korban gigitan hewan," ujarnya.
Ditambahkan Bustam, dari sebanyak 12 warga tersebut. Sebanyak 10 orang diberikan vaksin antirabies (VAR) dosis I, lalu 10 orang menerima VAR dosis II, 7 orang VAR III, dan 6 orang VAR IV.
Pihaknya juga menyarankan agar warga yang terkena gigitan hewan segera melaporkan kejadian itu kepada petugas medis di puskesmas terdekat untuk mengantisipasi penyakit rabies.