BACA JUGA:Archimedes Bapak IPA Eksperimental
Kala itu, pertanyaan-pertanyaan di atas telah dijawab oleh seorang ahli evolusi Lamarck. Ahli biologi asal Prancis itu berpendapat bahwa sifat buatan dapat diwariskan kepada keturunannya.
Lamarck kemudian mencotohkan kasus tersebut pada hewan Jerapah. Lehernya yang panjang itu, disebabkan kebiasannya memakan dedaunan pada pohon-pohon yang tinggi.
Anatomi tubuh jerapah sehingga berleher panjang itu, merupakan warisan sifat buatan yang diturunkan kepada anak dan cucu jerapah di kemudian hari.
Tapi teori Lamarck itu, dibantah mentah-mentah oleh Weismann. Tentunya berdasarkan analisa dan penelitian terukur.
BACA JUGA:Antony Van Leeuwenhoek, Pedagang Tekstil Sang Penemu Kuman
BACA JUGA:Jejak Internasional Dua Pahlawan Nasional
Kala itu, Weismann melakukan penelitian terhadap tikus. Sebanyak 901 tikus ekornya dipotong oleh Weismann, selama 5 generasi.
Namun ternyata, tikus yang kemudian bereproduksi tetap menghasilkan keturunan yang memiliki ekor. Lewat penelitiannya itulah, Weismann berpendapat teori yang dipaparkan Lamarck adalah tidak benar.
Pada masanya, Weismann meninggal dunia pada usia yang relatif belum begitu tua: 80 tahun. Ia meninggal pada 5 November 1914 di Freiburgim Breisgau. (*)