Lewat karyanya itu Lamarck mengatakan mengungkapkan perihal evolusi manusia yakni : Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang diwariskan melalui proses adaptasi lingkungan.
BACA JUGA:Wajah Baru Griya Anggrek Indonesia
BACA JUGA:Archimedes Bapak IPA Eksperimental
Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunannya. Organ yang sering digunakan akan berkembang dan tumbuh membesar.
Sedangkan organ yang tidak digun akan akan mengalami pemendekan atau penyusutan, bahkan akan menghilang.
August Weismann lahir di daerah Frankfurt am Main, Jerman, 17 Januari 1834. Sedari kecil, Weismann sudah menampakkan kecenderungannya dengan ilmu biologi.
Sifat ini kemudian yang mendukung tumbuh kembang dirinya sehingga menjadi seorang ahli biologi yang hingga kini dikenal, lewat temuan-temuannya.
BACA JUGA:Antony Van Leeuwenhoek, Pedagang Tekstil Sang Penemu Kuman
BACA JUGA:Jejak Internasional Dua Pahlawan Nasional
Kegemarannya adalah mencari dan mengumpulkan serangga-serangga hingga tanaman yang ada di kebun, ladang bahkan hingga hutan.
Konon, saking cintanya dengan alam, Weismann lebih gemar tinggal di daerah yang penuh dengan tanaman menghijau, rimbun dan subur.
Maka kesukaan alaminya itulah kelak mengantarkannya sebagai ahli biologi dunia yang disegani dari masa ke masa.
Menuju umur kepala 3, saat itu 29 tahun, pada tahun 1863, dirinya sudah diangkat menjadi Guru Besar di Universitas Freiberg.
BACA JUGA: Mengenal Ilmuan Dunia : Andreas Vesalius, Pembedah Manusia Pertama yang Sempat Hijrah ke Palestina
BACA JUGA: Mengenal Ilmuan Dunia : Andre Marie Ampere, Penemu Elektromagnet
Di sana, ia mengajar zoologi dan anatomi perbandingan pada fakultas kedokteran. Saking pakemnya, Weismann saat itu diangkat sebagai Direktur Institut Zoologi dan Museum Zoologi.