Dia mengaku masih belajar, terus mendalami ilmu agama dan berstatus sebagai seorang santri. Menjumput lintas informasi yang berjejal tentang sosok inspriratif ini, Ning Umi Laila benar-benar bukan sosok yang instan.
Figur yang lazim dikait-kaitkan netijen untuk menjodohkannya pada figur-figur yang notabene muncul dari kalangan santri ini, telah menggeluti dunia ceramah dan kian menampakkan talentanya sejak masih duduk di bangku SMA.
Orang tua yang sejatinya merupakan guru pertama dalam kehidupan setelah lahir, begitulah jejak semangat, menempa hingga talenta kuat kian bersarang pada Laila. Ayahnya yang pendakwah, itulah sosok yang kian menginspirasinya.
Sehingga menjadi pesan moral bagi kita orang tua, untuk memberikan contoh-contoh baik, teladan dan berkualitas, ketika mengharapkan hal-hal baik kepada anak-anak kita di masa depan.
BACA JUGA:Ramadhan Bisa Berkontribusi Kendalikan Inflasi
BACA JUGA:Stabilitas Jalur Mudik Mendesak
Dalam pepatah lama yang terdengar jorok, nyaris pernah didengar banyak orang yakni "Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari" pribahasa yang terdengar tidak pantas itu, tapi memberikan pesan moral yang saat ini cenderung terabaikan.
Mengharapkan sosok anak yang soleh, rajin ibadah, taat pada agama, hormat pada orang tua, jujur dan pekerja keras, namun langkah serupa tidak ditampakkan oleh seorang figur orang tua.
Di tengah ragam faktor pengaruh sosial yang sangat kontras dengan masa-masa lampau, tak jarang saat ini tumbuh kembang anak dibarengi dengan tingkat kritis tinggi terhadap orang tuanya.
Maka mari di bulan yang baik ini, menjadi kick off bagi kita semua untuk menjadi figur yang dapat diteladani. Minimal, teladan bagi keluarga, anak dan cucu kita. Untuk menjadi pribadi yang suatu saat kelak, manis diingat dan membanggakan. (*)