RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Penyediaan transportasi publik masih tantangan dari mayoritas kota-kota di Indonesia.
Hal itu lantaran pertumbuhan kendaraan pribadi di Indonesia rata-rata mencapai 8--13 persen. Di sisi lain, pertumbuhan infrastruktur pendukung transportasi hanya 0,1--1 persen sehingga kemacetan terjadi di mana-mana.
Kajian dari World Bank mengungkapkan, kerugian akibat kemacetan di Jakarta yang dikapitalisasi sampai dengan Rp65 triliun per tahun.
Untuk kota metropolitan di Indonesia itu mencapai Rp12 triliun per tahun dan kota-kota besar utama yaitu sekitar Rp10 triliun per tahun.
BACA JUGA:April 2024, Ini Pendapatan Yang Bakal Diperoleh ASN
BACA JUGA:Pecat Dirut RSUD M. Yunus, Gubernur Bengkulu Berpotensi Digugat ke PHI
Oleh karena itu, insentif bagi masyarakat untuk menggunakan sarana transportasi umum seperti Bus Rapid Transit (BRT), LRT hingga MRT di Jakarta maupun beberapa kota besar lainnya terus didorong.
Itu berlaku untuk yang di kota. Sedangkan, pengguna transportasi umum juga ada di pelosok kepulauan, pegunungan, pesisir, dan pedalaman.
Infrastruktur perhubungan baik di darat, laut, udara, dan penyeberangan juga harus selaras dengan tarif yang terjangkau masyarakat.
Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan berkomitmen selalu menghadirkan layanan transportasi publik dengan tarif yang terjangkau.
BACA JUGA: Dihantui Gelombang Ekstrem, Kapal MH Thamrin Berhasil Sandar di Dermaga Enggano
BACA JUGA: Proyek Strategis Nasional di Bengkulu Utara, Terancam Batal?
Melalui program subsidi perintis dan kewajiban pelayanan publik/public service obligation (PSO) angkutan kelas ekonomi. Program ini diharapkan dapat mendorong pemerataan pembangunan.
“Dengan adanya subsidi dan PSO, tarif yang dibayarkan penumpang menjadi lebih terjangkau. Karena sebagian biaya operasional dari operator transportasi telah dibayarkan oleh pemerintah,” ucap Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI Adita Irawati di Jakarta.
Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan transportasi, jumlah alokasi anggaran subsidi dan PSO terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.