KETRINA.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Fenomena aksi perang sarung oleh kalangan pelajar pada bulan puasa Ramadhan 1445 H ini masih saja ditemukan.
Teranyar, aksi perang sarung yang sebelumnya sempat terjadi dan akan kembali dilakukan oleh sejumlah oknum pelajar di lingkungan wilayah hukum Polsek Ketahun, berhasil digagalkan atau dicegah oleh jajaran Mapolsek Ketahun.
Kendati aksi perang sarung itu berhasil dicegah namun sejumlah upaya pembinaan tetap dilakukan oleh jajaran Polsek Ketahun kepada para oknum pelajar yang sebelumnya sempat terlibat pada aksi perang sarung itu.
"Berawal dari laporan yang kita terima pada hari Rabu, kemarin. Bahwa aksi perang sarung sempat terjadi pukul 21.30 WIB oleh dua kelompok pelajar atau remaja," ungkap Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Lambe Patabang Birana, SIK, MH, melalui Kapolsek Ketahun, Iptu Freddy Simaremare, SH, Jumat, 15 Maret 2024.
BACA JUGA: GBD Ngeluh, SK Perpanjangan 2024 Sampai Honor 2 Bulan, Belum Cair
BACA JUGA: Serangan Demam Berdarah Mengkhawatirkan, Dewan Bakal Panggil Dinkes
Lanjut dari hari Kamis, kata Kapolsek, anggota kepolisian yang tengah melakukan patroli kembali mendapat laporan. Bahwa akan terjadi lagi aksi perang sarung oleh kelompok pelajar atau remaja.
"Setelah kita datangi TKP, ternyata kelompok remaja yang akan melakukan aksi perang sarung itu tidak ada," imbuhnya.
Akan tetapi hal tersebut, lanjut Kapolsek, tidak membuat jajarannya berhenti begitu saja.
Langkah untuk mencari identitas para oknum kelompok remaja atau pelajar yang terlibat pada aksi perang sarung itu pun dilakukan oleh jajaran Binmas dan Bhabinkamtibmas.
BACA JUGA: Dishub Bengkulu Utara Pasang Portal Jalan di Jalur RS KTM Lagita. Ini Alasanya...
Alhasil, kata Kapolsek, nama dan para pelajar atau remaja yang sebelumnya terlibat di dalam aksi perang sarung itu pun, berhasil didapatkan.
Selanjutnya, kata Kapolsek, upaya pemanggilan kepada para oknum remaja atau pelajar yang terlibat aksi perang sarung itu dilakukan oleh jajaran Polsek Ketahun.
"Kita panggil para remaja atau pelajar yang terlibat aksi perang sarung itu bersamaan dengan guru di sekolah asalnya masing-masing," tegasnya.