Keduanya sama-sama punya cita rasa gurih.
BACA JUGA:15 Jamaah Ikut Ibadah Suluk di Bengkulu Utara
BACA JUGA:Maju Jalur Independen, Dempo Bidik BD 1
Proses pembuatan nasi ulam tidak diberi santan.
Melainkan dimasak bersama campuran lengkuas, serai, jahe, dan daun salam.
Kemudian disantap dengan taburan bubuk kacang tanah, bihun, serundeng, kerupuk, emping, daun kemangi, mentimun, dan aneka lauk.
Masih ada masakan khas Betawi lain yang diyakini mampu memikat selera makan pembaca.
Namanya, Soto Betawi. Boleh jadi, makanan ini tergolong yang paling kondang di antero negeri.
BACA JUGA:Tersangka Korupsi RSUD Mukomuko, Dinonaktifkan Sementara dari PNS
BACA JUGA: Program Daerah Harus Sejalan dengan Program Nasional
Kuah hangat dan gurih dari santan atau susu putih berisi campuran potongan daging sapi atau daging ayam yang dilengkapi dengan jeroan.
Makanan ini acap disajikan bersama nasi, emping, acar timun, dan sambal pedas.
Meski tak sepopuler Soto Betawi, ada lagi makanan tradisional yang membuat liur menetes.
Dikenal dengan nama Gabus Pucung, masakan ini tak lagi mudah ditemukan.
Gabus pucung berisi potongan ikan Gabus dengan kuah kaya rempah seperti lengkuas, kunyit, hingga daun salam.
BACA JUGA: OPD Harus Pahami SIPD, Perencanaan Mesti Selaras dengan RPJMD. Ini Pesan Bupati...