BACA JUGA: Pertumbuhan Impresif Sektor Ilmate
BACA JUGA: Berkah Transformasi Industri 4.0
Nicke juga mengungkapkan bahwa untuk pengisian daya dengan bahan bakar hidrogen tersebut hanya memerlukan waktu tiga menit dan bisa dipakai untuk menempuh jarak 780--800 kilometer (km).
“Untuk sekali charge itu untuk 780-800 kilometer sekali charge untuk 3 menit. Jadi, lebih efisien, lebih cepat, jadi kalau cuma dari rumah ke kantor itu sebulan tidak isi-isi,” ujar Nicke.
Masa Depan Hidrogen
Menyitir pandangan sejumlah ahli, masa depan bahan bakar hidrogen diprediksi akan terus membaik.
Apalagi, saat ini, sejumlah produsen kendaraan listrik pun mulai berfikir ulang untuk terus menggunakan daya yang berbasis nikel.
BACA JUGA:Mendongkrak Ekonomi Daerah dengan Wisata Olahraga
BACA JUGA: Tiga Mesin Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Kendaraan listrik Tesla, Tiongkok, misalnya mulai berpaling dari sumber daya berbasis nikel. Artinya apa?
Peluang untuk energi hijau masih terbuka lebar. Meski, di sana ada sejumlah kendala, seperti investasi dan juga entry barrier-nya yang tinggi.
Namun, ruang tersebut layak diperjuangkan. Sejumlah perusahaan multinasional pun mulai masuk di lahan baru ini.
Sekadar menyebut contoh adalah perusahaan minyak dan gas Malaysia, Petronas, yang bekerja sama dengan Negara Bagian Sarawak, di mana semua bus di negara bagian tersebut menggunakan bahan bakar hidrogen.
BACA JUGA: Industri Pengolahan Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi
BACA JUGA:Percepatan Industri Halal Nasional