Napak Tilas Kawasan Kauman Semarang

Sabtu 17 Feb 2024 - 20:06 WIB
Reporter : Dodi Haryanto
Editor : Ependi

Dari artikel itu, ia berpikir bahwa ia bisa memperoleh keuntungan yang signifikan jika mampu menjual seratus ribu botol minuman soda.

Keinginan tersebut kemudian Tillema realisasikan.

BACA JUGA: Ini Ketentuan Pendaftaran bagi Calon Penerima KIP Kuliah 2024

BACA JUGA:Pemerintah Dorong Peningkatan Muatan Lokal Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai

Melalui strategi pemasaran yang gencar dilakukan, mulai dari memasang foto-foto produk Hygeia dalam billboard, mencetak kartu pos, hingga balon udara Hygeia yang melayang-layang di langit Semarang, produk air minuman kemasan berlogo kucing hitam tersebut sukses menjual 500.000 botol air mineral dan soda setiap tahunnya.

Kini, bangunan yang konon menjadi bangunan dengan konstruksi beton pertama kali di Semarang tersebut kabarnya digunakan sebagai gudang minyak goreng, meski tak bisa dipastikan sejak kapan difungsikan.

Yang paling disayangkan, bekas pabrik itu rupanya belum terdaftar sebagai bangunan cagar budaya kota Semarang.

Pasar Johar

Beranjak dari jejak sejarah bangunan Paberik Hygiea, kami lantas menelusuri gang-gang sempit, Kali Semarang, hingga perkampungan warga untuk tiba di kawasan pasar Johar.

BACA JUGA:Pembangunan Istana dan Hotel Nusantara di IKN sesuai Target

BACA JUGA: Jangan Dibiasakan! Ini 5 Masalah yang Akan Muncul Jika Jarang Mandi

Penamaan johar rupanya diambil dari nama pohon johar yang kala itu memagari kawasan pasar yang menempati bagian timur alun-alun.

Keberadaan pohon johar tersebut kini tak lagi bisa dijumpai di sekitar area pasar setelah dilakukan perluasan pasar Johar dan adanya pembangunan pasar sentral modern oleh pemerintah kota Semarang pada tahun 1931.

Menggabungkan fungsi lima pasar yang telah ada, yaitu pasar Johar, pasar Pademaran, pasar Beteng, pasar Jurnatan, dan pasar Pekojan, rancangan renovasi bangunan pasar Johar pun berhasil dibuat oleh seorang arsitek dari Hindia Belanda bernama Herman Thomas Karsten di tahun 1933.

Rancangan tersebut mengambil bentuk dasar pasar Jatingaleh dengan ukuran lebih besar, yang merupakan karya Thomas Karsten sebelumnya di tahun 1930-an.

BACA JUGA: Belum Banyak yang Tau! Ini Cara Pakai Deodoran yang Tepat Menurut Ahli

BACA JUGA:Ternyata Tidak Hanya Sejuk. Ini 5 Manfaat Pasang AC di Rumah Bagi Kesehatan

Pasar Johar dibangun dengan dua lantai, namun lantai dua hanya dibuat di bagian tepinya. Sedangkan bagian tengah berupa void.

Pilar-pilar tinggi berbentuk cendawan atau jamur menjadi ciri khas konstruksi Pasar Johar.

Atap yang terbentuk merupakan atap datar dan terbuat dari plat beton dengan pertinggian untuk lubang ventilasi udara.

Konstruksi ini memungkinkan sirkulasi udara berjalan dengan baik, penerangan pasar yang cukup, dan mengurangi hawa panas di dalam pasar.

BACA JUGA:Prabowo Kuasai Suara Bengkulu Utara

Kategori :

Terkait

Sabtu 21 Dec 2024 - 19:30 WIB

Memeluk Masa Lalu Merajut Masa Depan

Sabtu 07 Dec 2024 - 18:14 WIB

Kembalinya Sang Ganesha

Sabtu 30 Nov 2024 - 19:52 WIB

Kembalinya Candi Lumbung ke Desa Sengi

Sabtu 23 Nov 2024 - 18:41 WIB

Menyusuri Jejak Sejarah Gereja Blenduk