Cerpen ini pertama kali terbit pada 1956, bercerita mengenai dialog Tuhan dengan Haji Saleh, seorang warga Negara Indonesia, yang selama hidupnya hanya beribadah dan beribadah.
Sepanjang karier kepenulisannya, berbagai penghargaan telah diraih Navis, di antaranya penghargaan dari UNESCO untuk kumpulan cerpen “Saraswati dalam Sunyi” (1967).
AA Navis tutup usia karena sakit akibat usia di Rumah Sakit Pelni, Jakarta, pada 2004.
Karya-karya Navis yang tercatat sebagai berikut:
Cerita pendek
Robohnya Surau Kami (kumpulan cerpen), Jakarta: Gramedia, 1986
Hujan Panas dan Kabut Musim (kumpulan cerpen), Jakarta: Jambatan, 1990
“Cerita Tiga Malam”, Roman, Thn. V, No.3, 1958:25--26
“Terasing”, Aneka, Thn. VII, No. 33, 1956:12--13
“Cinta Buta”, Roman, Thn. IV, No. 3, 1957
“Man Rabuka”, Siasat, Thn. XI, No. 542, 1957:14--15
“Tiada Membawa Nyawa”, Waktu, Thn. XIV, No.5, 1961
“Perebutan”, Star Weekly, Thu. XVI, No. 807, 1961
“Jodoh”, Kompas, Thu. Xl, No. 236, 6 April 1976:6
BACA JUGA: Mengenal Ilmuan Dunia : Andreas Vesalius, Pembedah Manusia Pertama yang Sempat Hijrah ke Palestina