BENGKULU RU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu di bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub), Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah-Dr. E. H. Rosjonsyah.
Terus berkomitmen mengembangkan potensi kekayaan laut di Provinsi Bengkulu secara berkelanjutan.
Tentunya dalam mewujudkan komitmen tersebut, tetap dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak dan juga langkah strategis yang diambil harus memastikan jika sumber daya laut Bengkulu dapat dimanfaatkan secara optimal tanpa merusak ekosistemnya.
Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah mengatakan, untuk mewujudkan kekayaan laut yang berkelanjutan, menjadi penting dalam pengelolaannya dilakukan dengan bijak.
BACA JUGA: Hindari Penggunaan Alat Tangkap Tak Ramah Lingkungan
BACA JUGA: Pengolahan Perikanan di Bengkulu Harus Mulai Dikembangkan
"Kita selaku pemerintahan bertekad untuk menjaga keberlanjutan sumber daya laut, sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat khususnya nelayan dan generasi mendatang," ungkap Rohidin.
Menurut Rohidin, salah satu langkah konkret yang diambil Pemprov Bengkulu seperti mengintensifkan program pengembangan perikanan berkelanjutan.
"Kita perlu melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk nelayan, pengusaha, dan masyarakat sekitar agar kegiatan perikanan dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi ekonomi daerah," kata Rohidin.
Dalam konteks ini, lanjut Rohidin, pihaknya bekerja sama dengan pihak terkait untuk menerapkan praktik-praktik perikanan yang ramah lingkungan dan mengedepankan keseimbangan ekosistem laut.
BACA JUGA:Energi Bersih, Ketersediaan Pangan Terselamatkan
BACA JUGA: DPK Bengkulu Dorong Sekolah Persiapkan Akreditasi Perpustakaan
"Ini tentunya bertujuan untuk mencegah eksploitasi berlebihan terhadap jenis-jenis ikan tertentu dan menjaga keanekaragaman hayati di perairan Bengkulu," jelas Rohidin.
Selain itu, upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian sumber daya laut juga menjadi fokus utama pemerintah.
"Program edukasi dan sosialisasi dilaksanakan secara terencana untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama tentang dampak dari overfishing dan praktik-praktik merusak lingkungan lainnya," ujar Rohidin.