Kalau mencermati simulasi pencoblosan yang telah digelar.
Diantaranya perkakas yang mesti diboyong ke wilayah pulau terdepan Indonesia itu, cukup banyak.
Logistik itu pun yang harus menjadi cermatan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
BACA JUGA:Gandeng Media dan Pelajar, KPU Ajak Masyarakat dan Generasi Milenial Sukseskan Pemilu 2024
BACA JUGA: Capaian Target Investasi Tahun 2023, Mukomuko Unggul
Minus kotak suara serta surat suara yang mesti diantar lebih dulu.
Ada juga bilik suara, tanda pengenal, Lem perekat, ballpoint, gembok, spidol, stiker nomor kotak suara, Daftar Pasangan Calon dan Daftar Calon Tetap, Salinan DPT.
Kemudian salinan DPTb, Formulir Model C Daftar Hadir DPT, Formulir Model C. Daftar Hadir DPTB, Formulir Model C Daftar Hadir Pemilih Khusus.
"Rabu pagi dijadwalkan logistik menyandar di Enggano," ungkapnya. Itu artinya masuk Enggano via Desa Kahyapu yang menjadi dermaga sandar kapal milik swasta yang kini menjadi moda transportasi tunggal dari dan menuju Enggano.
BACA JUGA:Bawaslu Warning Caleg Tidak Boleh Kampanye Pada Masa Tenang
BACA JUGA:Dinas Pertanian Kaget, Lahan Cetak Sawah Ditanami Sawit
Usai Enggano, lanjut Santoso, akan berlanjut lagi ke wilayah-wilayah sulit dan H-1 ke TPS lainnya yang relatif mudah dijangkau.
Namun begitu, Santoso menerangkan, persiapan penyelenggaraan kontestasi yang bakal menentukan Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten itu, terus dilakukan evaluasi saban waktu.
Langkah ini dilakukan, kata dia, untuk memastikan penyelenggaraan Pemilu 2024 benar-benar mampu memfasilitasi seluruh masyarakat yang telah menjadi pemilih.
"Persiapan ini, juga termasuk mencermati mekanisme regulasi kepemilihan. Karena selain DPT. KPU juga memfasilitasi beberapa jenis pemilih. Seperti pindah memilih contohnya," ujarnya. KPU juga memperpanjang tenggat konfirmasi calon pimilih tambahan.
BACA JUGA:Pemkab Siapkan 1.000 Dosis Vaksin Anti Rabies