Seperti diberitakan sebelumnya, netralitas oknum Kepala Dinas selaku aparatur sipil negara (ASN) dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024 itu, patut dipertanyakan.
BACA JUGA: Nelayan Diminta Tinggalkan Pukat Harimau, Ini Langkah Dinas Perikanan
BACA JUGA: Rp880 Juta Untuk Bayar Asuransi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kematian
Pasalnya, ia kedapatan secara terang-terangan, diduga kuat ikut mengkampanyekan salah satu calon anggota DPR RI asal daerah pilihan (Dapil) Provinsi Bengkulu.
Kampanye yang dilakukan Epi, dengan memposting kartu nama calon anggota DPR RI di history WhatsApp miliknya.
Dalam postingannya itu, terlihat nama calon anggota DPR RI, nomor urut dan nama partai pengusung.
Sontak saja, ulah yang dilakukan oleh Kadis Pendidikan Kabupaten Mukomuko, mengundang pertanyaan besar bagi masyarakat atas netralitasnya sebagai ASN dan pejabat.
BACA JUGA: HUT Mukomuko Dipusatkan di Alun-alun, Samping Kantor Kemenag
BACA JUGA: Disperindag Buka Stand Pameran HUT Kabupaten Mukomuko
Ketika dikonfirmasi di kantornya, Jumat 2 Februari 2024.
Epi Mardiani justru mengaku terkejut atas postingan calon anggota DPR RI di history WhatsApp miliknya.
Epi mengelak kalau itu bukan postinganya. Karena handphonnya kini sedang tidak sedang baik-baik saja.
Kadang-kadang menelepon orang sendiri dan memposting poto sendiri di history WhatsApp dan lainnya.
BACA JUGA:Pemkab Komitmen Lindungi Keselamatan Nelayan Mukomuko
BACA JUGA: KPU Pastikan Ada Jaminan Kesehatan Bagi Penyelenggara Pemilu
"HP saya ini jalan sendiri. Padahal saya tidak telepon, tapi terpencet sendiri. Saya tidak memposting poto, tiba-tiba ada postingan poto di history WhatsApp. Jadi kalau poto calon DPR RI yang terposting di history WhatsApp saya, bukan saya yang posting. Tapi terposting sendiri. Saya juga mohon maaf atas kejadian ini," ungkap Epi.