"Tadi sudah disebutkan dan dibacakan, masjid mana saja yang menjadi sasaran bantuan. Tidak ada nama masjid Desa Pasar Sebelat yang muncul, kenapa begini? Apa acuan dan dasarnya, alasan apa hingga masjid kami dicoret dan tidak masuk, tolong jelaskan agar kami bisa meneruskan penjelasan ini kepada masyarakat sebagai bentuk pertanggungjawaban desa," ketusnya.
BACA JUGA: Begini Nasib Motor Dinas Kades di Bengkulu Utara
BACA JUGA: PAUD Negeri Dilarang Dapat Sentuhan Dana Desa
Lebih jauh, Zamari menegaskan harapan agar pemerintah benar-benar konkret dalam mewujudkan pemerataan pembangunan sebagaimana slogan yang menjadi harapan masyarakat.
Ia mengatakan, nilai atau besaran bantuan bukan menjadi ukuran tetapi wujud perhatian pemerintah serta komitmen untuk merealisasikan pembangunan sebagaimana yang telah dijanjikan, itu yang terpenting bagi masyarakat.
"Kalo bicara koordinasi dan komunikasi, sekali lagi kami tegaskan. Proposal masjid itu kami dibuat, setelah kami mendapatkan arahan, petunjuk dan saran dari pemerintah daerah. Artinya, kami tidak asal mengajukan tanpa dasar atau sekedar iseng saja," ketusnya lagi. (*)