RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Lagi-lagi, angkutan batu bara yang hendak masuk ke areal pertambangan ramai-ramai melewati jalan padat penduduk dan menimbulkan keresahan.
Pantauan di lapangan, angkutan batu bara tanpa muatan alias kosong itu, berasal dari Bengkulu hendak masuk ke lokasi pertambangan.
Masuk lewat simpang Air Muring sampai Suka Makmur dan melintas dari simpang Gajah sampai Suka Baru.
"Jalan houling batu bara sudah ada tersendiri dan kesepakatan juga sudah ada. Jadi, tolong ikuti aturan yang sudah ada, demi kenyamanan bersama," ujar Kades Suka Merindu, Yusiran.
BACA JUGA: 5 Korban Oknum Guru Asusila Butuh Pendapingan Intens, DPPA Terjunkan 4 Psikolog
BACA JUGA: Gencarkan Patroli, Polsek Napal Putih Sita Knalpot Rongak
Yusiran yang juga Ketua FKKD Marga Sakti Sebelat (MSS) ini, meminta kepada seluruh sopir angkutan batu bara yang masih memaksa lewat jalan padat penduduk. Agar beralih ke jalan tambang yang sudah ada.
"Kita takut akan timbul hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan. Maka dari itu, kita sarankan sebaiknya angkutan batu bara yang hendak masuk ke tambang bisa melewati jalan yang sudah disediakan," pintanya.
Terpisah, Kades Air Muring, H M Soib, juga menegaskan hal yang sama. Menurut Soib, imbauan dan larangan kepada angkutan batu bara agar tidak melintas di jalan padat penduduk, sudah sering disampaikan.
Bahkan beberapa tindakan sweeping sudah pernah dilakukan Pemdes Air Muring, agar angkutan batu bara itu tidak melintas di jalan padat penduduk.
BACA JUGA: Pemulihan Mental Korban Asusila, Camat Minta Lembaga Ini Bersinergi
BACA JUGA: 4 Ruas Jalan di Marga Sakti Sebelat Dibangun Tahun Ini, Salah Satunya Hotmix di Suka Negara
"Angkutan yang mau masuk ke tambang, biasanya mau mengejar cepat. Ini sangat berbahaya bagi masyarakat. Kami berharap para sopir angkutan batu bara yang belakangan ini terpantau ramai lewat di sepanjang jalan simpang Air Muring, agar lewat melewati jalan yang sudah disediakan," desaknya.
Lebih jauh, Soib memastikan, dalam waktu dekat, tindakan sweeping atau penertiban kepada angkutan batu bara kosong yang masih nekat lewat jalan padat penduduk di desanya akan kembali dilakukan.
"Nanti kita akan turun lagi untuk menghalau angkutan batu bara yang masih nekat lewat itu," demikian Kades. (*)