RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Awas dan harap waspada, khusus untuk para peternak sapi di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.
Wabah penyakit SE (Septicaemia Epizootica) kian merebak.
Satu ekor kerbau ditemukan oleh warga di pantai yang berada di Desa Air Padang, Kecamatan Lais. Diduga kuat mati karena terjangkit virus SE.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan, Abdul Hadi, S.Pt., MM., saat dikonfirmasi RU, pada hari Selasa, 8 April 2025.
BACA JUGA:Bahaya Virus PMK, Alokasi Vaksin Masih Kurang : THL Petugas Peternakan jadi Petugas Swadaya
BACA JUGA:Waspada Virus PMK! Jangan Sembrono Datangkan Ternak dari Luar Daerah
"Iya, satu ekor kerbau mati ditemukan pagi tadi. Diduga kuat itu karena penyakit ngorok atau SE," ujar Abdul Hadi.
Lanjut kata dia, meskipun posisi ditemukannya sapi itu berada di pantai yang ada di Desa Air Padang, Kecamatan Lais, namun hingga saat tidak ada satupun warga setempat yang melaporkan ada kerbau miliknya yang mati.
"Tapi, sampai sekarang warga Desa Air Padang, nggak ada yang melapor ke kita," jelasnya lagi.
Bahkan, ada kemungkinan kerbau itu telah mati di tempat lain, lantaran tidak ingin menguburkannya maka memilih untuk membuangnya ke sungai.
BACA JUGA:Virus HMPV Mulai Terdeteksi di Indonesia, Begini Cara Mencegahnya!
BACA JUGA:Ternak Terjangkit Virus Jembrana Masih Bisa di Obati dengan Cara-cara Ini
Sehingga, bangkai kerbau itu terbawa hingga ke laut, dan kembali di bawa ombak ke tepi pantai.
Selain itu, dirinya juga menerangkan bahwa kuat kemungkinan penularan virus SE dari sapi atau kerbau yang berasal dari Kecamatan Hulu Palik.
Padahal, kata dia, di wilayah Kecamatan Hulu Palik telah dilakukan pemberian vitamin terhadap sapi dan kerbau. Sehingga sapi dan kerbau di Kecamatan Hulu Palik telah sembuh dari sakit SE.