MUKOMUKO RU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko melalui Bappelitbangda. Telah memfasilitasi rembuk bersama untuk menangani stunting yang ada di daerah ini.
Kegiatan tersebut melibatkan semua unsur. Mulai Dinas Kesehatan, Dinas P2KBP2A, Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, termasuk TNI dan Polri serta stakeholder yang lainnya. Untuk penanganan stunting, Bappelitbangda memiliki peran penting yaitu mensinergikan program atau kegiatan masing-masing sektor. Untuk mencapai tujuan bersama penurunan angka stunting. Kepala Bappelitbangda Kabupaten Mukomuko, H. Gianto, SH, M.Si menyampaikan. Hingga sekrang, masalah stunting menjadi salah satu isu yang penting, krusial sekaligus merupakan isu strategis. Sehingga harus direspon dengan langkah yang tepat demi mengoptimalkan jalannya aktivitas pembangunan dalam segala bidang. Isu stunting ini harus disikapi dengan langkah yang tepat karena berkaitan erat dengan perencanaan pembangunan nasional yang menargetkan generasi Indonesia emas pada tahun 2045 mendatang. "Dan isu stunting ini juga menjadi tolak ukur tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan. Yaitu mengakhiri segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030," katanya. Dengan berlandaskan hal-hal di atas dan berpegang pada cita-cita pembangunan sumber daya manusia yang makin gemilang. Serta mendukung ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan yang lebih berkualitas di masa depan. Maka ia memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada tim percepatan penurunan stunting di Kabupaten Mukomuko. Pihaknya juga mengajak kepada semua perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mukomuko yang terlibat langsung dalam penanganan stunting. Agar selalu meningkatkan sinergi dalam mendukung langkah-langkah penurunan stunting. "Seperti komsumsi gizi seimbang, perbaikan gizi anak, dan pemenuhan sanitasi dasar," ujarnya. Sementara itu, Wakil Bupati Mukomuko, Wasri. Sangat mengapresiasi kinerja tim percepatan penanganan stunting Kabupaten Mukomuko. Berkat kerja keras tim dan seluruh elemen, maka angka stunting di daerah ini dapat ditekan secara cepat. BACA JUGA: Polres Mukomuko Cek Kesiapan Pengamanan Natal Pemerintah Kabupaten Mukomuko, kata Wabup, juga sudah melaksanakan upaya dalam penanganan stunting. Salah satunya yaitu memberikan bantuan makanan tambahan unyim pemenuhan gizi, bantuan pemberian vitamin, dan yang lainnya. "Semua sudah kita lakukan. Dan untuk penanganan ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah. Namun peran orang tua sangat menentukan sekali," jelasnya. Wabup juga berpesan, sebagai antisipasi stunting mengindap balita. Para orang tua harus paham langkah antisipasinya. Salah satunya yaitu, memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia 6 bulan. Memantau perkembangan anak dan membawa ke posyandu secara berkala. Mengkonsumsi secara rutin Tablet tambah Darah (TTD) dan yang lainnya. "Termasuk memberikan MPASI yang begizi dan kaya protein hewani untuk bayi yang berusia diatas 6 bulan," pungkasnya. (rel)
Kategori :