Pembatik Diminta Ciptakan Batik Tando Pusako yang Berkualitas

Minggu 09 Mar 2025 - 20:59 WIB
Reporter : Wahyudi
Editor : Ependi

MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Untuk memenuhi pangsa pasar terhadap karya batik tando pusako yang menjadi batik khas Kabupaten Mukomuko.

Seluruh pembatik yang ada di daerah ini, diharapkan dapat menciptakan batik tando pusako yang berkualitas. Kualitas yang dimaksud, bukan hanya motif batiknya saja. Namun kebersihan, kerapian, ukuran, bentuk dan yang lainnya

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Mukomuko, Nurdiana, SE, MAP ketika dikonfirmasi mengatakan.

Dinasnya terus memberikan  pendampingan dan pembinaan terhadap seluruh kelompok pembatik. Diakuinya, setelah ditetapkannya batik tando pusako menjadi batik khas Kabupaten Mukomuko.

BACA JUGA:Penuhi Pangsa Pasar Batik Tando Pusako, Disperindag Bina Pembatik di Mukomuko

BACA JUGA:Dorong Pertumbuhan Industri Kreatif, Disperindag Latih Membatik Tando Pusako

Berdampak tingginya permintaaan pasar, khususnya bagi ASN di Pemerintah Kabupaten Mukomuko yang akan menggunakannya sebagai atribut dalam seragam dinas.

"Disperindagkop bersana PKK dan juga Dekranasda secara berkala memberikan pembinaan kepada pengrajin batik agar tercipta batik yang terstandarisasi baik motif, bentuk dan ukuran. Sehingga memberikan kebanggaan bagi seluruh masyarakat yang memakainya," katanya.

Ia juga menjelaskan, dengan giatnya pembinaan terhadap pengrajin maka diharapkan seluruh pengrajin batik fokus melakukan produksi sesuai standar untuk memenuhi banyaknya permintaan masyarakat khususnya para ASN.

Nurdiana menjelaskan, batik tando pusako menjadi salah satu ikon penting dalam perkembangan dan kemajuan pembangunan di Kabupaten Mukomuko. Promosi yang maksimal diharapkan akan semakin meluaskan jangkauan pasar sehingga batik kebanggaan masyarakat tersebut dapat terus mendunia.

BACA JUGA:Pemkab Bangun Rumah Produksi Batik Tando Pusako

BACA JUGA:Batik Tando Pusako Tampil di HUT Provinsi Bengkulu

"Untuk berada di level pasaran nasional, karya berupa batik mesti murni tradisional baik dari sisi pembuatan maupun hal-hal lainnya.Batik itu kalau yang bisa dipasarkan ke Nasional bahkan internasional harus batik yang merupakan murni tradisional. Jadi prosesnya itu harus membatik, yang dikatakan menitik itu. Kalau prosesnya bukan membatik, tidak diterima sebagai khazanah budaya," ujarnya.

Nurdiana menambahkan, pengembangan batik tando pusako mesti dilakukan secara selangkah demi selangkah. Dan sejauh ini, para penjahit juga sedang berlomba-lomba membuat pakaian khas yang akan digunakan oleh aparatur sipil negara maupun anak-anak muda.

Satu-satunya metode yang dapat dimaksimalkan yakni dengan pembuatan batik tando pusako sebagai ciri khas daerah. Selain itu, hal ini juga untuk memaksimalkan pendapatan, penjahit, UKM, dan lainnya.

Kategori :