Adapun lintasan 5 patahan aktif di Bengkulu, sehingga rentan terjadi gempa bumi berada pada beberapa patahan yang meliputi Patahan Musi, Patahan Manna serta Patahan Ketahun, adalah titik terekap yang berada di darat. Ada lagi, yakni patahan yang berada di laut yakni Megathrust Mentawai-Pagai dan Megathrust Enggano.
BACA JUGA:Nelayan di Mukomuko Manfaatkan Aplikasi BMKG Pantau Kondisi Cuaca
BACA JUGA:Wajib Tau, Begini Tips Menyelamatkan Diri Dari Gempa
Provinsi Bengkulu, sesuai letak geografisnya yang berada pada gugusan besar yakni Pulau Sumatera, berada di wilayah yang menjadi lintasan 5 patahan aktif, sehingga rentan terjadi gempa bumi.
Terdapat lima patahan yang sudah terdata. Dari kelimanya, terbagi dalam 2 jenis kawasan atau letak yakni patahan yang berada di darat dan patahan yang berada di laut.
Untuk patahan yang berada di darat yakni meliputi Patahan Musi, Patahan Manna serta Patahan Ketahun. Sedangkan potensi gempa di laut adalah dari Megathrust Mentawai-Pagai dan Megathrust Enggano.
Di tengah megathrust yang menunggu waktu untuk melepas energi yang diprediksi masih tertahan dan kini sudah memasuki fase pengulangan, BMKG terus menyerukan pentingnya simulasi sebagai bagian dari mitigasi gempa di hampir seluruh wilayah Indonesia.
BACA JUGA:Diguncang Gempa Dangkal 5,4 Skala Richter, Ini 2 Patahan Darat dan Laut di Bengkulu
BACA JUGA:Gempa Terjadi Hampir Bersamaan dengan Penampakan Matahari Kembar
Sudah diketahui bersama, Indonesia secara geografis berada di antara 3 lempeng aktif dunia. Satu sisi mendapatkan manfaat dengan tingkat kesuburan tanahnya.
Di sisi lain, memberikan implikasi pada negeri ini untuk berdampingan secara alamiah dengan kemungkinan besar bencana alam dengan risiko tinggi, seperti gempa hingga tsunami yang terus mengancam sewaktu-waktu. (**)