
BACA JUGA:5 Fakta Tanah Kusir: Dari Pahlawan Hingga Hantu Gentayangan
BACA JUGA:Lampor: Kisah Mistis dari Temanggung yang Menyeramkan
Masyarakat setempat percaya bahwa roh Putri Dewi Lesung belum mendapatkan kedamaian, dan ia masih mencari kekasihnya yang hilang di lautan.
Menurut beberapa cerita, siapa pun yang berani datang pada malam hari tanpa memberikan penghormatan atau doa kepada roh putri tersebut, akan menghadapi akibatnya, baik itu berupa rasa tertekan, kehilangan arah, atau bahkan kecelakaan tak terduga.
Cerita ini, meskipun berakar dalam budaya lokal, juga menyampaikan pesan penting tentang pentingnya menghormati sejarah dan mitos yang telah menjadi bagian dari identitas suatu tempat.
Para nelayan dan penduduk setempat biasanya memiliki kebiasaan untuk mengadakan upacara doa sederhana di sepanjang pantai, terutama pada malam bulan purnama, untuk menghormati roh yang diyakini masih tinggal di sana.
Mitos Hantu Tanjung Lesung bukan hanya sekadar cerita tentang hantu dan tempat angker.
BACA JUGA: Mitos ‘Pohon Miring’ di Gunung Merapi: Tanda Bahaya atau Hanya Kepercayaan?
BACA JUGA:Mitos ‘Jembatan Setan’ di Candi Prambanan: Kisah Mistis yang Terus Hidup
Sebagian orang percaya bahwa kisah tragis Putri Dewi Lesung mengandung pesan moral tentang cinta yang tak terwujud dan harga yang harus dibayar untuk melawan takdir.
Setiap langkah di sepanjang pantai, terutama pada malam hari, membawa kenangan akan tragedi yang mengikat tempat tersebut dengan dunia gaib yang tak terlihat. (*)