RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Menopause adalah fase dalam kehidupan seorang wanita di mana periode menstruasinya berhenti secara permanen, yang berarti dia tidak dapat hamil lagi.
Kondisi ini bukanlah sebuah penyakit atau gangguan, melainkan merupakan bagian normal dari proses penuaan bagi wanita.
Masa yang mendahului menopause dikenal sebagai transisi menopause atau perimenopause. Beberapa wanita mungkin tidak mengalami gejala menopause atau hanya merasakan keluhan ringan.
Gejala menopause pada wanita dapat bervariasi, meliputi kekeringan vaginal, hot flash, menstruasi yang tidak teratur, serta seringnya berkeringat di malam hari.
BACA JUGA:Jangan Diabaikan! Ini Dia Cara Mencegah Menopause Dini yang Perlu Diperhatikan
BACA JUGA:Para Wanita Wajib Tahu Ciri-ciri dari Haid Menjelang Masa Menopause
Untuk mengatasi kondisi ini, Anda disarankan untuk mengonsumsi obat medis sesuai anjuran dokter dan menerapkan pola hidup sehat setiap hari.
Menopause adalah tahap alami dan permanen dalam kehidupan seorang wanita, ditandai dengan penghentian menstruasi akibat penurunan kadar estrogen yang tidak terkait dengan masalah kesehatan tertentu.
Ini menandai akhir dari siklus haid, di mana perdarahan menstruasi benar-benar berhenti.
Secara spesifik, menopause terjadi ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut, umumnya pada usia sekitar 52 tahun. Pada fase ini, ovarium berhenti memproduksi hormon-hormon reproduksi.
BACA JUGA:Siapa Sangka,Ternyata Susu Kedelai Bisa Bantu Mengurangi Gejala Menopause! Begini Penjelasannya
Perubahan hormon yang terjadi selama menopause dapat memicu gejala fisik dan emosional yang sering kali menimbulkan ketidaknyamanan.
Namun, ada berbagai cara untuk mengatasi gejala tersebut, termasuk pengobatan medis, pola hidup sehat, serta terapi hormon.
Menopause terdiri dari tiga tahap yang berbeda. Pertama adalah perimenopause, atau transisi menuju menopause, yang berlangsung 8 hingga 10 tahun sebelum seorang wanita benar-benar mengalami menopause. Pada tahap ini, tubuh mulai memproduksi estrogen dalam jumlah yang lebih rendah.