BENGKULU RU - Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2024, disebut menjadi salah satu faktor yang turut berperan dalam menggenjot realisasi belanja negara di Provinsi Bengkulu.
Demikian disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharan (DJPb) Bengkulu, M. Irfan Surya Wardana, Selasa 24 Desember 2024.
"Peran yang dimaksud tentunya tidak lepas dari pelaksanaan Pilkada Serentak yang berlangsung aman dan kondusif. Sehingga mampu mendorong kelancaran berbagai penyelesaian kegiatan pemerintah," ungkap Irfan.
Menurut Irfan, realisasi belanja negara di Provinsi Bengkulu hingga 20 Desember 2024 mencapai Rp 15,944 triliun, atau 94,23 persen. Capaian tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibanding bulan sebelumnya.
BACA JUGA:TA 2025, Alokasi Belanja Negara di Bengkulu Turun Rp 617,5 M
BACA JUGA:Kehadiran Pemilih pada Pilkada Serentak 2024 Tak Sesuai Target, Begini Kata PPK
“Tentu capaian ini tidak lepas dari peran seluruh pihak. Baik itu merealisasikan belanja pemerintah pusat, dan juga dana Transfer ke Daerah (TKD)," kata Irfan.
Irfan menjelaskan, belanja pemerintah pusat yang telah terealisasi sebesar Rp 5,083 triliun atau 86,76 persen. Sedangkan TKD mencapai Rp 10,861 triliun atau 98,20 persen.
“Pencapaian ini tentunya juga didukung penyelesaian dokumen persyaratan salur Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, hingga batas waktu pada 16 Desember 2024,” jelas Irfan.
Dilanjutkan Irfan, transisi kepemimpinan yang berjalan tanpa hambatan, turut memberikan ruang bagi pemerintah untuk fokus pada penyelesaian anggaran akhir tahun.
BACA JUGA:Apresiasi Kinerja Aparat Keamanan Dalam Menyukseskan Pilkada Serentak 2024
BACA JUGA:TA 2025, Alokasi Belanja Negara di Bengkulu Turun Rp 617,5 M
“Proses transisi yang mulus ini didukung mitigasi yang baik, termasuk penyesuaian sistem aplikasi dan koordinasi intensif dengan Kementerian/Lembaga terkait. Kita memastikan penyaluran APBN pada akhir tahun berjalan lancar,” papar Irfan.
Irfan menambahkan, walaupun capaian TKD menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 9,27 persen, tapi beberapa tantangan masih harus diatasi.
"Realisasi DAK Fisik dan Dana Insentif Fiskal hingga saat ini masih berada di bawah 80 persen. Tapi insentif fiskal menunjukkan perbaikan. Bahkan empat pemda di Provinsi Bengkulu, berhasil menerima total Rp 18,1 miliar," tambahnya.