Bekerja lembur tidak hanya memberikan beban fisik tetapi juga stres psikologis. Dalam jangka panjang, kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit, termasuk kanker usus besar dan kanker payudara.
Faktor-faktor yang diduga berkontribusi terhadap peningkatan risiko kanker meliputi peradangan kronis, kebiasaan tidak sehat saat lembur, seperti merokok, menghabiskan waktu terlalu lama di depan layar, serta kurangnya aktivitas fisik.
BACA JUGA:Hati-hati! Pekerja Shift Malam Berpotensi Mendapat Angka Harapan Hidup yang Lebih Rendah
BACA JUGA:Benarkah Dengan Mencampurkan Madu dan Gula dapat Membuat Tubuh Tetap Segar?
3. Penyakit jantung
Bekerja dalam waktu yang panjang, sekitar 55 jam per minggu, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dan stroke.
Kondisi ini disebabkan oleh lembur yang membuat organ-organ tubuh, terutama jantung, bekerja lebih keras.
Selain durasi kerja yang bertambah, kebiasaan yang sering menyertai lembur, seperti terlalu banyak duduk, kurang berolahraga, serta konsumsi minuman beralkohol atau berkafein, juga dapat berkontribusi pada peningkatan risiko terkait dengan kerja lembur ini.
BACA JUGA:Apakah Indonesia Termasuk? Inilah Deretan Negara yang Memiliki Jam Kerja Terpanjang di Dunia
BACA JUGA:Bekerja Jadi Tanpa Beban! 7 Tips Jitu Supaya Menemukan Cara Menikmati Pekerjaan
4. Insomnia
Insomnia adalah suatu gangguan yang mengakibatkan penderitanya kesulitan untuk tidur. Kondisi ini seringkali dipicu oleh kebiasaan begadang yang dilakukan sehari-hari, termasuk kerja lembur.
Jika tidak ditangani, pola tidur yang terganggu akibat lembur dapat menyebabkan insomnia, yang berujung pada kelelahan, penurunan konsentrasi, dan perubahan suasana hati yang drastis.
5. Depresi
Selain insomnia, kerja lembur juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, termasuk peningkatan risiko depresi.
BACA JUGA:7 Tips Jitu Supaya Aman Bekerja di Depan Komputer Sepanjang Hari, Pegawai Kantoran Wajib Tau!