RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, harga kebutuhan pokok di Kabupaten Bengkulu Utara melambung, terutama minyak goreng dan telur.
Setiap kali dikonfirmasi kepada para pemangku kebijakan, hampir bisa dipastikan jawabannya adalah melambungnya sejumlah bapok ini lantaran permintaan pasaran meningkat.
Indikasi khalayak, adanya permainan elite dagang memanfaatkan setiap momen hari besar untuk meraup keuntungan yang besar, terus santer di perdengarkan di kalangan bawah.
Namun, persoalan ini tampaknya juga belum ada yang secara tegas menghentikan dugaan-dugaan kecurangan dagang tersebut.
BACA JUGA:Layanan Nataru di JTTS Dipastikan Siap
BACA JUGA:Jelang Nataru dan Ramadan, Ini Anatomi Inflasi di Bengkulu Bulan Oktober
Pedagang di lingkungan pasar purkepadanya, Reni, dikala pertanyaan wartawan menyasar kepadanya, sama halnya dengan pedagang lain, harga modal mereka mengalami kenaikan. Sehingga para pengecer juga ikut menaikkan harga di pasar.
"Rata-rata modal kami udah naik ini, terutama telur sama minyak goreng,"ujarnya pada hari Minggu, 15 Desember 2024.
Pada hari-hari biasanya, harga telur perkarpet bisa di jual dengan harga Rp 50 ribu, namun akhir pekan kedua bulan Desember 2024 ini harga dipasaran tembus di angka Rp 55 ribu.
Begitupun, dengan harga minyak goreng dengan jenis merek tertentu seperti seperti sovia, fortune mengalami kenaikan harga rata-rata Rp 1.500 hingga Rp 2.000 per liter.
BACA JUGA:Tinjau Gereja dan Pospam, Pastikan Perayaan Nataru Kondusif
BACA JUGA:Libur Nataru Diwarnai Antrean Panjang Kendaraan di SPBU
"Minyak goreng merek sovia, 2 liter Rp 39.000, (biasanya di harga Rp 36.000, red), fortune juga sama," jelasnya.
Sementara itu, Yenni salah satu warga Kecamatan Arga Makmur, saat berbelanja di salah satu mini market, dibincangi RU, mengaku tidak jadi membeli minyak goreng di tempat tersebut.
Pasalnya, tertulis jelas sejumlah harga minyak goreng dengan berbagai merek mengalami kenaikan harga.