Omset UMKM Alami Penurunan Drastis Hingga 60% Akibat Deflasi

Senin 02 Dec 2024 - 17:59 WIB
Reporter : Ependi
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia menghadapi tantangan berat akibat penurunan omset yang drastis. 

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Kementerian Koperasi dan UKM, banyak pelaku UMKM mengalami penurunan omset hingga 60% pada kuartal ketiga tahun 2024. 

Salah satu penyebab utama penurunan tersebut adalah deflasi yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir, yang berimbas pada daya beli masyarakat yang semakin menurun.

Deflasi adalah kondisi di mana harga barang dan jasa secara umum mengalami penurunan dalam periode waktu tertentu. 

BACA JUGA:Jangan Abaikan Strategi Marketing Ini Kalau Gak Mau UMKM Tertinggal

BACA JUGA:Asa UMKM pada Kepala Daerah Terpilih

Meskipun deflasi sering dianggap sebagai hal yang positif karena menurunkan biaya hidup, dampaknya bagi UMKM justru sangat merugikan. 

Penurunan harga barang dan jasa membuat banyak konsumen menunda atau mengurangi pengeluaran mereka, yang langsung memengaruhi pendapatan pelaku UMKM.

 

Deflasi Menggerus Daya Beli Masyarakat

Sejak awal tahun 2024, Indonesia tercatat mengalami deflasi sebesar 1,8% pada September 2024, yang menyebabkan harga-harga barang dan jasa di pasar mengalami penurunan. 

Namun, penurunan harga ini tidak diimbangi dengan peningkatan daya beli masyarakat, terutama di sektor kelas menengah ke bawah.

BACA JUGA:Keluhan Pelaku UMKM di Kepulauan jadi Atensi Dewan

BACA JUGA:Tips Memasarkan Produk UMKM di E-Commerce

"Deflasi memang menurunkan harga barang, namun di sisi lain, masyarakat merasa khawatir dengan situasi ekonomi yang tidak stabil, sehingga mereka lebih memilih untuk menabung atau menunda pembelian barang yang tidak terlalu mendesak,” ujar Sri 

Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia, dalam konferensi pers pada bulan Oktober 2024.

Kategori :