RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kontestasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di Bengkulu Utara tahun 2024, diperkirakan angka partisipasinya tak sampai 80 persen.
Apalagi, anggaran yang dialokasi dari APBD dari skema hibah daerah untuk mendukung penyelenggaraan kontestasi pada 503 Tempat Pemungutan Suara (TPS), khusus untuk KPUD saja berjumlah 28,8 miliar.
Kalau ditotal, termasuk anggaran di daerah lebih dari Rp 40 miliar. Catatan RU, hibah anggaran Pilkada dari Pemda Bengkulu Utara, memberikan dukungan senilai 28,8 miliar kepada KPUD serta Bawaslu sebesar Rp 10,2 miliar.
Sektor bantuan pengamanan, Pemda juga memberikan hibah senilai Rp 4 miliar dan 1,3 miliar kepada Polres Bengkulu Utara dan Kodim 0423 Bengkulu Utara, untuk menjaga iklim Kamtibmas di daerah selama tahapan Pilkada 2024 yang terhelat kondusif.
BACA JUGA:AMPB Sesalkan Langkah KPK di Masa Pilkada
Tak hanya itu saja, Pemda melalui Badan Kesbangpol juga mengalokasikan Rp 65 juta, untuk memberikan perlindungan kepada badan Adhoc di lingkungan KPUD dan Bawaslu, selama menjalankan tugas yang berjumlah 5 ribu orang lebih, terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Pegiat anti korupsi, Melyan Sori, menilai kontestasi harus disikapi tindaklanjut paparan secara komprehensif kepada penyelenggara pemilihan, pula penyelenggara pengawasan.
"Harus ada tanggungjawab moril dari penyelenggara, menyampaikan kepada publik apa-apa saja yang telah dilakukan. Apalagi, ketika nantinya terbukti tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada, tidak sesuai ekspektasi yang diharapkan," ujarnya.
Diketahui, KPUD selaku penyelenggara kontestasi sebelumnya mengungkapkan target angka partisipasi Pilkada di daerah bisa di atas 80 persen.
BACA JUGA:Pilkada Bengkulu Utara, Arie - Sumarno Menang Telak
BACA JUGA:Selama Tahapan Pilkada, Bawaslu Mukomuko Terima Belasan Laporan
Ketika dikomparasikan dengan data hitung cepat tim paslon Bupati dan Wakil Bupati, perolehan suara pasangan calon tunggal itu, diperkirakan tingkat partisipasi pemilih di daerah 78,56 persen.
Pasangan calon dengan nomor urut 1 itu, berhasil mendulang sebanyak 162.473 suara dari total 218.848 pemilih yang masuk dalam DPT.
Bagaimana dengan kotak kosong? hasil penelusuran juga mendapati adanya masyarakat yang mencoblos pilihan pada lembar surat suara dengan nomor urut 2 itu sebanyak 9.457 suara.