RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kenaikan PPN menjadi 12% di 225 mendatang tentu membawa dampak yang cukup signifikan terhadap daya beli masyarakat, terutama dalam kondisi ekonomi yang masih terpengaruh oleh berbagai tantangan global.
Di tengah perubahan ini, konsep frugal living atau hidup hemat semakin relevan sebagai salah satu solusi bagi masyarakat untuk menghadapi kenaikan PPN yang akan terjadi.
Apa itu Frugal Living?
Frugal living adalah gaya hidup yang mengutamakan pengelolaan keuangan secara bijaksana dan efisien, dengan cara mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, serta mengutamakan kebutuhan pokok.
BACA JUGA:Mengulik Potensi Perlambatan Ekonomi yang Bisa Terjadi Pada Tahun 2025 Akibat Kenaikan PPN 12%
BACA JUGA:Kenaikan PPN 12% pada 2025 Berisiko Tingkatkan PHK Massal di Tengah Ekonomi Lesu
Tujuannya adalah untuk hidup lebih hemat tanpa mengorbankan kualitas hidup.
Konsep ini tidak hanya mencakup pengelolaan keuangan dalam hal belanja, tetapi juga cara berpikir yang lebih mindful dalam menggunakan sumber daya.
Dengan kenaikan PPN menjadi 12%, hampir semua barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat akan mengalami peningkatan harga.
Oleh karena itu, menerapkan gaya hidup frugal menjadi langkah yang sangat bijaksana untuk mengurangi dampak inflasi yang akan terjadi.
BACA JUGA:Potensi Pengaruh Kenaikan PPN 12% pada Tahun 2025 Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
BACA JUGA:Akankah Perkembangan Ekonomi Digital Tumbangkan UMKM? Lalu Bagaimana Solusinya?
Strategi Frugal Living dalam Menghadapi Kenaikan PPN
1. Memprioritaskan Kebutuhan, Bukan Keinginan
Salah satu prinsip utama dari frugal living adalah membedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Dalam menghadapi kenaikan PPN, masyarakat harus lebih selektif dalam membeli barang dan jasa.