Hati-hati! Penggunaan Nail Gel Terlalu Sering Bisa Memicu Kanker Kuku Loh!

Rabu 27 Nov 2024 - 15:57 WIB
Reporter : Ependi
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Penggunaan nail gel untuk mempercantik kuku kini semakin populer, terutama di kalangan wanita.

 Nail gel memberikan hasil yang lebih tahan lama dan tahan gores dibandingkan dengan cat kuku biasa. 

Tak hanya itu, proses pengerjaannya yang cepat menggunakan lampu ultraviolet (UV) untuk mengeringkan gel semakin membuat teknik ini diminati. 

Namun, di balik manfaatnya, ada risiko yang perlu diwaspadai, yaitu potensi kerusakan kuku yang dapat berujung pada kanker kuku.

BACA JUGA:Kenali , Tanda-tanda Terkena Kanker Rahim Yang Jarang Diketahui Dan Sering Diabaikan

BACA JUGA:Kasus Terkena Kanker Melonjak Pada Usia Muda ! Para Pakar Mengungkap Terdapat 7 Cara Untuk Mencegahnya

Baru-baru ini, sejumlah ahli kesehatan memperingatkan tentang bahaya penggunaan lampu UV yang berlebihan saat melakukan manicure dengan nail gel. 

Lampu UV digunakan untuk mempercepat proses pengeringan gel pada kuku, namun paparan sinar UV yang terlalu sering bisa berisiko bagi kesehatan kuku, bahkan dapat memicu kanker kulit pada area kuku.

 

Risiko Paparan UV pada Kuku

Meski banyak orang mengetahui bahwa paparan sinar UV dapat meningkatkan risiko kanker kulit pada bagian tubuh yang lebih terbuka seperti wajah dan tangan, sedikit yang menyadari bahwa kuku juga bisa terkena dampaknya. 

Kuku, meskipun terlihat kecil dan tidak vital, tetap terdiri dari sel-sel yang rentan terhadap kerusakan akibat radiasi UV.

BACA JUGA:Kenali Jenis Tanaman Herbal untuk Kanker Prostat 100 % Alami

BACA JUGA:Ini Manfaat Lain dari Daun Fatimah untuk Kesehatan Selain Mencegah Kanker Serviks

Sinar UV pada lampu pengering gel bekerja dengan cara memecah molekul dalam bahan gel untuk mengeras, namun proses ini juga menyebabkan kulit dan jaringan di sekitar kuku terpapar radiasi UV. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan sinar UV dalam jangka panjang dapat merusak kolagen di kulit, mengurangi elastisitas kulit, dan bahkan meningkatkan risiko kanker. 

Kategori :