MUKOMUKO RU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, terus melaksanakan upaya pencegahan penyebaran virus HIV/AIDS. Kepala Dinkes Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Jajat Sudrajat, SKM, ketika dikonfirmasi Kamis (7/12) mengatakan. Salah satu langkah untuk mencegah penyebaran virus HIV/AIDS dengan cara melaksanakan pemeriksaan rutin terhadap orang yang diduga sebagai pekerja seks.
Selain itu, pihaknya aktif melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat. Agar tidak melakukan seks bebas atau melakukan tindakan yang dapat memicu tertularnya virus mematikan tersebut. “Pemeriksaan dan sosialisasi berulang–ulang kita lakukan agar masyarakat kita ini terhindar dari HIV/AIDS. Perlu masyarakat juga ketahui, penyakit ini gampang menular dan belum ditemukan obatnya. Selain sangat mematikan bagi pengindapnya. Untuk itu, mulai sekarang jauhi tindakan yang dapat memcu tertularnya HIV/AIDS,” pesan Bustam. Pihaknya juga meyakini, upaya dini untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS di kabupaten Mukomuko bisa dilaksanakan dengan baik sepanjang mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Namun sebaliknya, jika masyarakat tidak ikut mendukung untuk memerangi penyebaran HIV/AIDS. Maka upaya yang sudah dilakukan oleh Dinkes tidak akan membuahkan hasil. “Semua memiliki peran untuk memerangi penyebaran HIV/ AIDS. Kami dari tenaga kesehatan akan selalu berusaha memeriksa dan memberikan obat. Begitu juga dengan masyarakat juga saya minta tidak melakukan tindakan yang dapat menularkan atau tertularnya virus itu,” katanya. Bustam juga menjelaskan, jumlah komulatif penderita HIV/AIDS hingga akhir tahun 2023 ini sudah mencapai sekitar 32 kasus. Dari jumlah kasus itu, sebanyak 16 orang penderita diantaranya meninggal dunia. Ia menyebutkan, jumlah penderita HIV/AIDS yang meninggal dunia ini rata-rata usianya masih sangat produktif. BACA JUGA:Pengesahan APBD 2024 Dideadline Hingga 14 Desember Penyebab meninggal, karena dugaan kuat mereka tidak mau lagi mengkonsumsi obat secara rutin. Sedangkan sebanyak 16 penderita HIV/AIDS yang masih ada sekarang, kondisinya sehat karena rutin minum obat. Selain mereka juga rutin memeriksakan kondisi kesehatannya ke petugas RSUD Mukomuko. “Itukah resiko bagi warga yang sudah terpapar. Kalau tidak rajin minum obat, ancamanya sangat fatal hingga bisa meninggal dunia. Untuk itu mulai sekarang mari kita bersama-sama menjaga kesehatan kita dengan baik dengan melakukan hal-hal yang positif agar dapat dijauhkan dari tertularnya virus HIV/ AIDS,” pesan Bustam. (rel)
Kategori :