BACA JUGA:Bikin Level Stres Tetap Terjaga, Inilah Manfaat Terapi Warna untuk Kesehatan Mental
Tekanan untuk berprestasi dan mencapai tujuan tertentu, baik yang berasal dari orang tua, guru, atau diri sendiri, bisa sangat melelahkan.
Dalam beberapa kasus, stres yang berkepanjangan ini dapat menyebabkan perasaan tertekan, cemas, dan bahkan putus asa.
Tekanan untuk selalu menjadi yang terbaik di bidang akademik atau ekstrakurikuler dapat mengurangi rasa percaya diri dan menyebabkan anak muda merasa gagal jika mereka tidak bisa mencapai standar tersebut.
Kegagalan dalam memenuhi ekspektasi ini sering kali mengarah pada perasaan tidak berharga dan depresi.
BACA JUGA:Dapat Kurangi Stres, Ternyata Ini Manfaat Yoga untuk Kesehatan Mental yang Wajib Anda Ketahui
BACA JUGA:Bagaimana sih Perawatan Diri untuk Biduran dari Sisi Kesehatan Mental? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Kurangnya Dukungan Sosial dan Keluarga
Keluarga dan teman-teman memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan mental anak muda.
Namun, tidak semua anak muda memiliki dukungan yang cukup.
Beberapa di antaranya mungkin merasa tidak didengar atau tidak dimengerti oleh orang tua atau teman-temannya.
Dalam kasus lain, adanya masalah dalam hubungan keluarga, seperti perceraian orang tua atau konflik, bisa memperburuk kondisi mental mereka.
BACA JUGA:Jarang Disadari! Ini 5 Manfaatnya Bagi Kesehatan Mental Beserta Pentingnya Melakukan ''Me Time''
BACA JUGA:Jangan Abaikan! Ini 5 Tanda Kamu Perlu Memperhatikan Kesehatan Mental
Kurangnya dukungan sosial yang baik membuat anak muda merasa terisolasi, yang dapat memperburuk perasaan cemas dan depresi.
Rasa kesepian dan terputus dari orang lain sering kali menjadi pemicu utama gangguan mental pada usia muda.