Selain itu, FOMO juga bisa mengurangi kemampuan seseorang untuk merencanakan keuangan dengan bijak.
Ketika seseorang lebih fokus pada tren atau tekanan sosial, mereka seringkali melupakan tujuan keuangan jangka panjang seperti menabung untuk pensiun, membeli rumah, atau mempersiapkan dana darurat.
Akibatnya, meskipun pendapatan mungkin cukup besar, keuangan mereka tetap berantakan.
Untuk menghindari dampak negatif FOMO pada keuangan, ada beberapa langkah yang bisa diambil.
BACA JUGA:Mendongkrak Kinerja Investasi Manufaktur Tetap Moncer
BACA JUGA:PLN Siap Layani Kebutuhan Energi Bersih, Dukung Investasi Berkelanjutan di Tanah Air
Pertama, penting untuk selalu mempertanyakan setiap keputusan finansial.
Sebelum berinvestasi atau membeli barang, pastikan kamu telah melakukan riset dan menilai apakah keputusan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuanganmu.
Kedua, tetapkan anggaran belanja yang jelas dan disiplin.
Jangan biarkan tren atau promosi mengalihkan perhatianmu dari anggaran yang sudah ditentukan.
Ketiga, fokuslah pada tujuan keuangan jangka panjang, seperti menabung dan berinvestasi dengan bijak, alih-alih tergoda oleh tren sesaat.
BACA JUGA:Strategi Investasi Powerful, Tapi Underated yang Harus Kamu Tau!
BACA JUGA:Inilah Cara Gen Z Memanfaatkan KPR untuk Investasi Properti!
Terakhir, penting untuk mengingat bahwa keuangan yang sehat dibangun dengan disiplin dan perencanaan, bukan dengan mengikuti setiap keinginan yang datang hanya karena rasa takut ketinggalan.
Dengan begitu, kamu dapat terhindar dari bahaya FOMO dan menjaga keuanganmu tetap stabil dan terkelola dengan baik. (*)