Selain di dunia investasi, FOMO juga sering terjadi dalam belanja.
BACA JUGA:Sektor Keuangan Miliki Peran Penting Tumbuhkan Ekonomi
BACA JUGA:Edukasi dan Literasi Keuangan Faktor Penting Tumbuhkan Ekonomi
Di tengah maraknya iklan dan promo menarik di media sosial, banyak orang merasa terdesak untuk membeli barang atau jasa hanya karena takut kehilangan kesempatan mendapatkan harga murah atau produk yang sedang tren.
Misalnya, ketika ada flash sale atau promo besar-besaran, banyak orang yang tergoda untuk membeli barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan, hanya karena mereka takut ketinggalan kesempatan.
Padahal, belanja yang didorong oleh FOMO dapat menyebabkan pemborosan.
Tanpa mempertimbangkan apakah barang tersebut benar-benar diperlukan, banyak orang akhirnya memiliki barang yang menumpuk di rumah, sementara pengeluaran mereka semakin membengkak.
Ini dapat mengganggu stabilitas keuangan dan mengarah pada hutang yang tak terkendali.
BACA JUGA:5 Tips Kontrol Pengeluaran untuk Keuangan yang Lebih Sehat
BACA JUGA:Tiongkok Mulai Fokus Dorong Pembangunan Keuangan Hijau Demi Melindungi Lingkungan Ekologis
Dampak FOMO pada Kesehatan Keuangan
FOMO yang tidak terkendali dapat mengakibatkan dampak jangka panjang pada keuangan seseorang.
Salah satunya adalah peningkatan utang konsumtif.
Banyak orang yang mengambil pinjaman atau menggunakan kartu kredit untuk memenuhi keinginan beli barang atau investasi yang dipicu oleh rasa takut ketinggalan.
Jika tidak dikelola dengan baik, utang ini bisa menjadi beban finansial yang berat di masa depan.
BACA JUGA:Strategi Investasi Powerful, Tapi Underated yang Harus Kamu Tau!
BACA JUGA:Inilah Cara Gen Z Memanfaatkan KPR untuk Investasi Properti!