ARGA MAKMUR RU - Kerja anggaran tahun 2024, diminta DPRD Bengkulu Utara (BU), tidak hanya tepat waktu, tepat guna juga tepat mekanisme di tataran eksekutorial. Seruan ini disampaikan Wakil Ketua 2, Herliyanto Hazadin, usai legislatif mengetuk palu pengesahan APBD senilai Rp 1,371 triliun.
Salah satu yang diberikan penekanan adalah sektor pendidikan. Politisi Gerindra yang akrab disapa Baaf ini, menegaskan pembangunan di sektor pendidikan harus benar-benar memberikan output yang positif. Karena ini mengait dengan masa depan dan kemajuan daerah. "Sumber daya manusia, menjadi salah satu kunci kemajuan peradaban mulai dari daerah sampai dengan negara," seru Baaf menekankan. Pembangunan pendidikan yang menjadi penting, kata Baaf. Merupakan pendidikan yang tidak hanya berfokus pada tingkat kompetensi dari sisi pengetahuan keilmuan. Jauh lebih dari itu, kata dia, adalah pendidikan yang tidak hanya berkemajuan, namun dibarengi dengan pendidikan karakter. "Semangat primordial, merupakan bagian tak terpisahkan dari semangat nasional. Di dalamnya, tidak hanya soal legenda tapi juga adat istiadat, suku dan agama yang merupakan sebuah komponen penting bangsa," tegasnya. Menukil beberapa poin penyampaian laporan badan anggaran (Banggar) dalam paripurna yang dibacakan Sekretaris Banggar, Dra Evi Fitriani. Dijabarkan adanya kesepakatan kenaikan proyeksi pendapatan daerah dari asumsi awal. Angkanya, sebesar Rp 125 M, sehingga asumsi anggaran menjadi Rp 1,371 triliun. Silpa awalnya Rp 42 miliar, menjadi Rp 55 miliar. Turut dipapar pula, terjadi tambahan belanja daerah sebesar Rp 139 miliar dengan total belanja daerah sebesar Rp 1,4 triliun. Dalam paparan lewat nota pengantar awal, opsi laten dipaparkan eksekutif. Defisit anggaran yang terjadi, bakal ditampal dengan skenario pembiayaan netto daerah. "Bejana anggaran yang sudah disahkan ini, harus menjamah rakyat dan menjadi jawaban atas dinamika yang terjadi daerah. APBD harus mampu sebagai stimulan geliat ekonomi di daerah," ungkapnya. Lebih jauh, Hasdiansyah yang juga politisi Gerindra, turut menegasi perihal gelontoran anggaran yang membludak tahun depan di sektor pendidikan. Dia mengharapkan, psikologi lingkungan dan satuan pendidikan (satdik), harus menjadi prioritas satuan kerja di bidang pendidikan di daerah. Menurut dia, iklim psikologi yang terjaga, dapat berimplikasi pada kualitas lingkungan pendidikan di daerah, khusunya dalam menyerap anggaran yang notabene menjadi konsen pemerintah saban tahunnya. Layaknya untuk 2024 mendatang, Dinas Pendidikan bakal menjadi salah satu dari sedikit OPD di Pemda Bengkulu Utara (BU), minus sekretariat daerah dan sekretariat dewan dengan anggaran ratusan miliar. Dian Zadin, begitu akrabnya disapa, menegaskan pentingnya iklim psikologi yang terjaga di satuan kerja itu. Pasalnya, bukan sebuah hal yang mudah, menyelenggarakan anggaran ratusan miliar agar benar-benar on the track, sehingga mampu menghindari praktik-praktik keliru atas penyelenggaraan uang negara yang dapat berujung pidana. "Dan psikologi ini dapat dimaknai secara umum. Termasuk dalam manajemen penempatan kepala sekolah, bisa mempengaruhi," ungkapnya, mewanti-wanti eksekutif. Diketahui, tahun 2024 mendatang sektor pendidikan yang sudah ditegas lewat Transfer Keuangan dan Dana Desa (TKDD), masih terus tinggi saban tahunnya. Seperti tahun 2024, Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan di daerah ini totalnya sebesar Rp 25.211.062.000. Anggaran tersebut menyebar untuk PAUD Rp 1.235.876.000, SD Rp 15.210.070.000 serta SMP Rp 8.765.116.000. Untuk Dana Alokasi Umum (DAU) yang sudah Bidang Pendidikan Rp 82.625.881.000. Untuk DAK Non Fisik, dijabarkan pusat komposannya mulai dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler Rp 42.001.860.000 dan Kinerja Rp 1.945.000.000. BACA JUGA:Aleg Beni PDIP, Apresiasi Kemerdekaan Berkeyakinan di Daerah Ada pula Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD : Reguler sebesar Rp 4.284.000.000 dan Kinerja Rp 120.000.000. Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan; Reguler sebesar Rp 1.379.000.000 dan Kinerja sebesar Rp 90.000.000. Tunjangan Guru ASN Daerah, terdiri dari Tunjangan Profesi Guru sebesar Rp 77.758.794.000 serta Tambahan Penghasilan Guru Rp 1.247.351.000. Dengan manajemen yang apik, kata dia, mulai dari teknis dan administratif sampai dengan mempertimbangkan efek psikologi lingkungan kerja mulai dari dinas sampai dengan satuan pendidikan. Pelaksanaan tugas dan fungsi baik di tataran struktural sampai dengan petugas pendidik dan kependidikan sampai dengan peserta didik. Akan memberikan performa positif sehingga positif pula dengan dukungan finansial di sektor pendidikan. "Untuk itu, manajemen SDM di lingkungan satuan pendidikan harus didahului mitigasi yang prinsip dan komprehensif. Sehingga memberikan kenyamanan," tandasnya. (adv)
Kategori :