Agar anak-anak di Indonesia diharapkan mulai mengenal Matematika sejak taman kanak-kanak (TK), sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan sains dan teknologi di masa depan.
Matematika dikatakan Abdul Mu’ti memang dianggap sebagai pondasi penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
BACA JUGA:NakerFest 2024: Langkah Strategis Reformasi Pasar Tenaga Kerja Menuju Indonesia Emas 2045
BACA JUGA:Mendagri Tito Karnavian Ajak Daerah Stabilkan Harga Pangan Lewat BUMD
“Presiden Prabowo sangat concern terhadap peningkatan kualitas sains dan teknologi. Oleh karena itu, beliau ingin agar pembelajaran Matematika dikenalkan sejak dini, bahkan sejak TK, dan diperkuat di kelas 1 hingga 4 SD,” ungkapnya.
Untuk mendukung rencana tersebut, juga perlu pelatihan khusus bagi para guru Matematika. Tujuannya, agar mereka memiliki metode pengajaran yang efektif dan menarik bagi siswa. Selain siswa dapat lebih menyukai Matematika sejak dini, langkah ini juga akan mengembangkan kemampuan berpikir logis yang akan bermanfaat bagi perkembangan mereka di masa depan.
Beberapa upaya juga akan terus dilakukan, seperti kajian atas pelaksanaan Ujian Nasional (UN), Kurikulum Merdeka, dan sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Penugasan terkait itu telah diberikan kepada Abdul Mu’ti, beberapa hari setelah pelantikannya.
Gebrakan awal pemerintahan Prabowo dalam sektor pendidikan ini menandakan komitmen kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional, khususnya dalam bidang sains dan teknologi.
BACA JUGA:BBPOM Jakarta Gerebek Toko Online Penjual Kosmetik Ilegal
BACA JUGA:Era Baru Pelindungan Data Pribadi
Menteri Mu’ti yang ditemui di Kantor Kemendikbudristek, pada Senin (21/10/2024), menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih dalam proses mendengarkan berbagai pendapat dari pakar dan masyarakat sebelum mengambil keputusan mengenai UN, PPDB zonasi, dan Kurikulum Merdeka.”
Sekolah Unggulan Terintegrasi
Sementara itu, sambil melakukan kajian atas sejumlah kebijakan bidang pendidikan sebelumnya, pemerintah akan fokus pada penguatan pembelajaran dasar yang akan membentuk generasi masa depan Indonesia. Terkait itu, Presiden Prabowo telah melontarkan wacana pembangunan sekolah-sekolah unggulan terintegrasi demi meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah di seluruh Indonesia.
Diketahui, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mendapat dua program quick win Prabowo-Gibran yang anggaran dananya telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Yakni, program renovasi 22 ribu sekolah dan pembangunan sekolah unggulan. Untuk pembangunan sekolah unggulan terintegrasi, Kemendikdasmen mendapat anggaran sebesar Rp4 triliun.
BACA JUGA:Jutaan Manfaat Penerima Kartu Prakerja
BACA JUGA:Agar Aman dan Nyaman Bepergian Gunakan Whoosh