BACA JUGA:Catat! Ini 10 Jenis Minuman Untuk Kesehatan Jantung dan Paru-Paru
6.Bronkodilator agonis beta-2 kerja lambat
Bronkodilator agonis beta-2 kerja lambat (LABA) bekerja lebih lama dibandingkan SABA, namun dapat bertahan hingga 12 jam. Bronkodilator jenis ini digunakan sebagai pengobatan untuk mencegah mengi dan mengendalikan gejala penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan asma.
7. Antikolinergik
Obat antikolinergik juga termasuk bronkodilator yang berfungsi mencegah dan mengendalikan gejala sesak napas akibat penyakit paru-paru, seperti asma, bronkitis, emfisema, dan PPOK.
Contoh obat paru ini adalah ipratropium dan tiotropium. Obat-obatan ini tersedia dalam bentuk larutan atau aerosol yang dihirup dengan nebulizer atau inhaler.
BACA JUGA:Wajib Coba ! Kenali Sederet Manfaat Konsumsi Teh Tarik Bagi Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Yuk Sama-Sama Kita Kenali ! 8 Risiko Bagi Kesehatan Apabila Penggunaan Ponsel Terlalu Sering
8. Kortikosteroid
Kortikosteroid merupakan obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit paru-paru. Kortikosteroid bekerja untuk mengobati penyakit paru-paru dengan mengurangi peradangan dan pembengkakan yang terdapat pada saluran napas.
Obat ini juga bisa digunakan untuk meredakan sesak napas. Untuk mengobati penyakit paru-paru, kortikosteroid terkadang dikombinasikan dengan bronkodilator agar dapat bekerja lebih maksimal.
9. Antibiotik
Biasanya,bila anda mempunyai penyakit paru-paru dengan kondisi sudah terinfeksi virus dokter akan memberikan obat antibiotik. Obat ini bekerja dengan cara membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit paru-paru.
BACA JUGA:Dianggap Tidak Berguna, Ternyata Ini Manfaat dari Biji Mangga untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
BACA JUGA:Kenali Manfaat dari Daun Kailan untuk Kesehatan Tubuh
Jenis antibiotik biasanya akan disesuaikan dengan bakteri penyebab infeksi dan tingkat keparahannya. Obat yang diresepkan harus dikonsumsi sampai habis, meskipun gejala penyakitnya sudah hilang.