BACA JUGA:Ketimpangan Ekonomi Terus Membara di Indonesia, Apakah Ada Solusi untuk Mengatasinya?
Dengan membuat anggaran, individu dan perusahaan dapat lebih mudah mengontrol keuangan dan memastikan bahwa pengeluaran tidak melebihi pendapatan.
Pentingnya budgeting terletak pada kemampuannya untuk memberikan gambaran jelas tentang posisi keuangan saat ini.
Dengan memiliki anggaran, seseorang dapat mengidentifikasi area di mana pengeluaran dapat dikurangi, sehingga lebih banyak uang dapat dialokasikan untuk menabung atau investasi.
Di dunia bisnis, penganggaran membantu manajer dalam merencanakan strategi dan memonitor kinerja keuangan perusahaan.
BACA JUGA:Mengulik Faktor Penyebab Deflasi dan Memahami Dinamika Ekonomi Saat Ini
BACA JUGA:Peran Ekonomi Kreatif dalam Mendorong Inovasi dan Lapangan Kerja
Ada berbagai metode penganggaran yang dapat digunakan, seperti metode 50/30/20, di mana 50% pendapatan dialokasikan untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan.
Memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan sangat penting untuk mencapai hasil yang diinginkan.
4. Investing (Investasi)
Pilar terakhir dalam ekonomi mikro adalah investing atau investasi.
Investasi adalah proses mengalokasikan dana ke berbagai aset dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.
BACA JUGA:Tol Laut, Jembatan Ekonomi Maritim Indonesia
BACA JUGA:Social Media Ads Bisa Jadi Peluang Baru Bagi Pertumbuhan Ekonomi UMKM
Ini bisa berupa investasi di saham, obligasi, properti, atau bisnis.
Memahami investasi adalah kunci untuk membangun kekayaan jangka panjang.