2. Lending (Meminjam)
Pilar kedua adalah lending atau meminjam. Dalam ekonomi mikro, meminjam adalah proses di mana individu atau perusahaan memperoleh dana dari pihak lain dengan janji untuk mengembalikannya di masa mendatang, biasanya dengan bunga.
Memahami cara kerja peminjaman sangat penting untuk mengelola keuangan dengan bijak.
BACA JUGA:Tol Laut, Jembatan Ekonomi Maritim Indonesia
BACA JUGA:Mendorong Kinerja Industri Manufaktur Ekspansif, Ekonomi Stabil
Peminjaman bisa bermanfaat dalam situasi tertentu, seperti saat seseorang memerlukan dana untuk membiayai pendidikan, membeli aset, atau mengembangkan usaha.
Namun, penting untuk memilih jenis pinjaman yang tepat dan memahami syarat serta ketentuan yang berlaku.
Keterlambatan dalam pembayaran utang dapat berakibat serius, seperti penurunan skor kredit dan biaya tambahan.
Bagi perusahaan, meminjam dapat menjadi strategi untuk meningkatkan modal kerja atau memperluas usaha.
BACA JUGA:Potensi Besar Industri Halal, Penopang Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Namun, pemilik bisnis harus berhati-hati agar tidak mengambil utang di luar kemampuan untuk membayar kembali, yang bisa berujung pada kebangkrutan.
3. Budgeting (Anggaran)
Budgeting atau penganggaran adalah pilar ketiga yang tidak kalah penting.
Penganggaran adalah proses perencanaan pengeluaran dan pendapatan untuk periode tertentu.
BACA JUGA:Dari Limbah Menjadi Laba: Inovasi Ekonomi Hijau di Indonesia