Hal ini membuat banyak pelaku usaha merasa putus asa dan tidak memiliki opsi untuk mengembangkan bisnis mereka.
2. Persaingan yang Ketat
Di era digital saat ini, persaingan di sektor UMKM semakin ketat.
BACA JUGA:Asosiasi UMKM Diharapkan Dapat Menjadi Fasilitator
BACA JUGA:PLN Berikan Pelatihan Ekspor untuk Dukung UMKM Tembus Pasar Internasional
Dengan semakin banyaknya pelaku usaha baru yang bermunculan, terutama di platform e-commerce, UMKM harus mampu berinovasi untuk tetap relevan.
Banyak pelaku UMKM yang kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan pasar, termasuk penggunaan teknologi dan strategi pemasaran yang efektif.
Persaingan tidak hanya datang dari sesama UMKM, tetapi juga dari produk impor yang sering kali lebih murah.
Hal ini membuat UMKM harus berjuang lebih keras untuk menarik pelanggan.
Mereka perlu menemukan cara untuk membedakan produk dan layanan mereka, baik dari segi kualitas, harga, maupun pelayanan.
BACA JUGA:UMKM Jadi Unggulan, Ekonomi Dipastikan Tumbuh
BACA JUGA:Parade Ekraf, Dorong Inovasi dan Dukungan untuk UMKM Lokal
3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam sebuah bisnis.
Namun, UMKM sering kali menghadapi tantangan dalam merekrut dan mempertahankan karyawan yang berkualitas.
Banyak UMKM yang tidak mampu menawarkan gaji dan tunjangan yang kompetitif dibandingkan perusahaan besar, sehingga sulit untuk menarik talenta yang baik.