RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Raflesia Kemumu, kini tengah merekah menuju mekar sempurna. Kembang terbesar sejagad itu, kini tengah mekar di areal wisata alam yang ada di Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu.
Kembang langka yang memiliki dominasi warna merah darah itu, kini mekar di spot 1 wisata Palak Siring. Letaknya tak begitu jauh dari loket pembelian tiket.
Setelah membeli tiket, pengunjung saat ini sudah bisa langsung menjujug lokasi mekarnya Raflesia Kemumu yang baru saja dikunjungi Pjs Bupati Bengkulu Utara, Andi Muhammad bersama istri, Kamis, 17 Oktober 2024 ini.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kemumu, Triyono, menjelaskan lokasi Raflesia Kemumu yang kini tengah mekar, relatif memiliki akses yang mudah untuk menjangkaunya.
BACA JUGA:BREAKING NEWS : Bunga Terbesar Sejagad: Raflesia, Mekar Lagi di Palak Siring Kemumu
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Habitat Raflesia, Bunga Terbesar Nomor 1 Di Dunia. Mekar Tanpa Batang & Akar...
"Kira-kira 200 meter dari loket. Dari titik tunggu, kira-kira pengunjung berjalan lebih kurang 10 meter. Nanti ada pemandu di sana," ungkap Triyono, mengabarkan.
Saat dibincangi, Triyono mengungkap, Raflesia Kemumu sudah menuju mekar sempurna pada hari ketiganya. Artinya, momen langka yakni tepat mekar sempurnanya, akan didapatkan pada beberapa hari kedepan.
"Mekarnya di inang yang lama. Kami sudah menyediakan, tempat bagi pengunjung untuk bisa mengabadikan momen langka secara dekat," ungkap Triyono.
Cermatan RU, kembang langka itu berada tepat di bawah pohon rindang besar yang menjulang tinggi ratusan meter yang masih dalam kawasan rimba terjaga.
BACA JUGA:BREAKING NEWS : Bunga Terbesar Sejagad: Raflesia, Mekar Lagi di Palak Siring Kemumu
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Habitat Raflesia, Bunga Terbesar Nomor 1 Di Dunia. Mekar Tanpa Batang & Akar...
Maka mengabadikan momen bersama kembang terbesar sejagad ini, otomatis merasakan pula sensasi keindahan alam hutan kawasan yang perlu untuk dijaga bersama kelestariannya.
Berswafoto, foto bersama dengan orang terkasih. Dibarangi dengan suara fauna di kawasan hutan nan perawan di sana. Sorot sinar matahari yang menembus celah rimbun dedaunan di atas sana, memberikan pesona tersendiri. Belum lagi, terdengar gemuruh sungai di bawah lerang yang merupakan sungai utama pada grojogan palak siring.
Triyono, juga menjelas, Raflesia lazimnya, mampu bertahan paling lama 3 hari yang akan berlanjut menuju fase layu.