Bapanas Gelar Operasi 'Pasar Murah' di Bengkulu

Selasa 15 Oct 2024 - 21:21 WIB
Reporter : Benny Siswanto
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Operasi stabilisasi harga pangan pokok di daerah, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjual beberapa barang kebutuhan pokok di wilayah Provinsi Bengkulu. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Bengkulu Utara, Sabani, SH, menjelaskan, program yang akan dilaksanakan di halaman Kantor Camat Tanjung Agung Palik (TAP) itu merupakan Gerakan Pangan Murah atau GPM.

Adapun komoditi yang akan dijual kepada masyarakat nantinya antara lain seperti beras jenis premium yang dibanderol Rp 72.000 dalam kemasan 5 kg.

Selain itu, turut dijual beras SPHP yakni kemasan 5 kg yang dijual dengan harga Rp 58.000.

BACA JUGA:TPID Mukomuko Gelar Pasar Murah di Momen HUT Ke-79 Kejaksaan Republik Indonesia

BACA JUGA:Pasar Murah Gelaran Disperindag Diserbu Pembeli

Tak ketinggalan ada juga bawang merah. Komoditi yang acap memantik inflasi bakal dijual dengan harga Rp 24.000 perkilogramnya.

Pastinya juga ada cabe merah keriting yang dijual Rp 22.000/kg pula bawang putih yang dijual Rp 32.000 perkilogramnya.

Telur juga akan dijual dengan harga Rp 48.000 perkarpet. Pantauan di lapangan, harga telur ini rerata Rp 50.000 hingga Rp 55.000 perkarpetnya. Tergantung dengan besar kecilnya. 

Komoditi produk dari pemerintah yakni MinyaKita juga ada yang dijual seharga Rp 17.000 perkemasan bobot 1 kg. Gula dari produk Gula Kita juga akan dijual dengan harga Rp 17.500 perkilogramnya. 

BACA JUGA:Disperindag Gelar Pasar Murah Gebyar Kemerdekaan Republik Indonesia

BACA JUGA:Gelar Pasar Murah, Disperindag Butuh Dukungan Anggaran

"GPM yang diinisiasi kolaboratif oleh Bapanas dan Pemda bersama dengan stakeholder lainnya seperti Bulog ini komoditi yang dijual harganya di bawah harga pasar," ungkap Sabani, dihubungi RU, Selasa, 15 Oktober 2024 atas kegiatan yang akan dimulai sejak Pukul 08.00 WIB.

Diutarakan Sabani, GPM menjadi konsep upaya pengendalian harga pangan dan menjaga daya beli di masyarakat yang dilakukan lewat sinergi antara unsur pemerintah dan swasta.

"Jadi skema dalam GPM ini memang kolaboratif," ungkapnya.

Kategori :