3. Sanitasi yang buruk, buruknya akses terhadap sumber air bersih, dan buruknya sanitasi menjadikan anak-anak rentan. Penggunaan air yang terkontaminasi untuk memasak atau minum dan kurangnya toilet merupakan penyebab utama penyakit. Kedua faktor tersebut membuat anak lebih rentan terkena diare dan infeksi cacingan (cacingan).
BACA JUGA:Audit Kasus Stunting di Mukomuko Menyasar 4 Kecamatan
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Gelar Diseminasi Audit Kasus Stunting
4. Pelayanan kesehatan terbatas
Sampai saat ini, masih banyak tempat di Indonesia yang tidak memiliki pelayanan kesehatan. Selain merawat anak sakit dan ibu hamil, petugas kesehatan juga perlu memberikan edukasi gizi ibu hamil dan anak di awal kehidupan.
Pendek pada anak mempengaruhi kesehatan dan tumbuh kembang anak hingga dewasa. Dalam jangka pendek, sesak napas pada anak dapat mengganggu perkembangan otak, perkembangan fisik, dan pertumbuhan jasmani.
Sekilas, tubuh bocah pendek itu terlihat biasa saja. Namun, dia lebih pendek dibandingkan anak-anak lain seusianya.
Seiring bertambahnya usia anak, sesak napas dapat menimbulkan banyak masalah, seperti:
BACA JUGA:TP PKK Bengkulu Utara Prioritaskan Pendidikan Akhlak dan Pencegahan Stunting
BACA JUGA:DAK PMT Penanganan Stunting Belum Terserap
- Anak kurang cerdas sehingga mungkin tidak mencapai kemajuan akademis yang terbaik
- Anak mudah sakit karena daya tahan tubuhnya kurang baik. di tingkat tertinggi. Ini menyebabkan diabetes, penyakit jantung, stroke dan kanker.
Seperti disebutkan sebelumnya, anak-anak dapat mengalami efek samping jangka pendek yang sama seperti orang dewasa. Oleh karena itu, penting bagi para ibu untuk mengetahui beberapa cara untuk mencegah penyakit ini, antara lain:
- Mengonsumsi makanan yang benar selama hamil dan menyusui pada payudara
- Memberikan nutrisi yang cukup pada bayi Anda, misalnya hanya dengan ASI. dan nutrisi penting lainnya, serta usia
BACA JUGA:Rp13 Miliar Dana Desa Untuk Penanganan Stunting di Mukomuko