RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pejabat di daerah jadi target operasi bandit siber. Muncul lagi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Bengkulu Utara gadungan.
Sindikat yang beberapa pekan lalu, disinyalir berada di wilayah Indonesia Timur, namun beraksi dengan lokus kejahatannya di daerah ini, kembali melakukan aksi tak jauh berjeda ketika Pjs Bupati Bengkulu Utara Dr Drs Andi Muhammad Yusuf, M.Si, turut dicatut identitasnya.
Pantaun RU, Kadis DPMD Bengkulu Utara gadungan itu sudah melayangkan pesan-pesan berantainya kepada beberapa pihak. Incarannya adalah kepala desa.
Lumrah saja, dengan menjadi OPD yang membidangi urusan dengan pemerintah desa, memungkinkan pelaku kejahatan dengan mudah berdalih, alih-alih menjadi kadis sungguhan. Karena secara tidak langsung, dinas ini yang memiliki peranan monitoring penyelenggaraan dana desa di kabupaten.
BACA JUGA:Awas! Pjs Bupati Bengkulu Utara Gadungan, Mau Tipu Pejabat
BACA JUGA: Jangan Sampai Kena! Kenali 4 Modus Penipuan Digital dan Begini Cara Mengatasinya
Dinas ini juga terpantau mendelegasikan beberapa pejabatnya, mengisi materi seputar penyelenggaraan dana desa sebagai pemeteri bersama dengan lintas terkait seperti aparat dari lembaga penegak hukum.
Maka mencatut pejabat utama pada dinas ini, kian melancarkan aksi memperdayai desa untuk memperoleh kuntungan dengan beragam dalih, sangat mungkin terjadi dilakukan komplotan bandit.
Dikonfirmasi RU, Kepala DPMD Bengkulu Utara, Rahmat Hidayat, SSTP, MM, tak menampik identitasnya dicatut sindikat bandit siber.
Birokrat yang sebelumnya mengampu fungsi sebagai Asisten Bidang Pemerintahan di Setkab Bengkulu Utara ini tak menampik, pelaku kejahatan itu mengincar para kades.
BACA JUGA:Telpon Pengusaha, Minta Uang, Kasat Reskrim Bengkulu Utara Gadungan Beraksi Lagi
BACA JUGA:Waspada, Akun Fb Koordinator Kejati Sulbar Gadungan
"Untuk teman-teman dari SKPD juga mengabari, jadi langsung kita share ke seluruh stakeholder sebagai langkah pencegahan aksi penipuan," ujar Rahmat Hidayat, Kamis, 10 Oktober 2024 siang.
Rahmat juga tak menampik, aksi pencatutan identitasnya itu mulai terdeteksi pada Selasa, 8 Oktober 2024. Itu artinya, diduga kuat juga dilakukan oleh sindikat yang mencatut Pjs Bupati, Andi Muhammad.
"Kami juga mengimbau, agar pihak-pihak terkait tidak mempercayai jika ada yang mengaku-ngaku, kemudian meminta sejumlah nominal tertentu. Itu penipuan!" tegasnya.