Upaya Pemerintah Mendorong Hilirisasi Komoditas Kelapa

Rabu 09 Oct 2024 - 20:59 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Ependi

Di Indonesia, proses poduksi pengolahan kelapa masih mengandalkan metode tradisional. Salah satu contohnya adalah pengeringan kelapa kopra yang masih dilakukan dengan cara dijemur, sementara di Filipina sudah menggunakan teknologi pengasapan sederhana yang lebih efektif.

BACA JUGA:Gapki Pastikan Produksi Kelapa Sawit Indonesia Stabil, Meski Ekonomi Global Lambat

BACA JUGA:Melihat Prospek Ekspor Kelapa Sawit Indonesia serta Tantangan dan Peluang Tahun 2025

Hasilnya? Meskipun produksi kelapa Indonesia lebih banyak dibandingkan Filipina, yakni 15,13 miliar butir pada 2023 sedangkan Filipina dengan 14,9 miliar butir, kualitas dan berat kelapa Filipina lebih unggul.

Berat total produksi kelapa Filipina mencapai 1,96 juta ton, sementara Indonesia hanya 1,42 juta ton. 

Perbedaan itu tentu berpengaruh terhadap valuasi kelapa kopra. Di Filipina, kopra dihargai USD1.035 per ton, sementara di Indonesia hanya USD829 per ton.

 

Mendorong Hilirisasi Kelapa

Oleh karena itulah, dalam upaya meningkatkan daya saing Indonesia, pemerintah sedang menyusun Peta Jalan Hilirisasi Kelapa 2025--2045 sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).

BACA JUGA:Transformasi Sekam Padi dan Abu Kelapa Sawit, dari Limbah Jadi Emas Hijau

BACA JUGA:Industri Kelapa Indonesia, dari Kebun Rakyat hingga Pasar Dunia

RPJPN itu juga selaras dengan visi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

Diharapkan, langkah tersebut dapat membawa perubahan signifikan dalam industri kelapa tanah air. Suharso Monoarfa pun menekankan pentingnya perbaikan bibit kelapa unggul untuk meningkatkan kualitas produksi dan mendukung hilirisasi. Hal itu juga berkaitan erat dengan kesejahteraan petani kelapa, yang menjadi tumpuan utama dalam industri ini. 

"Hilirisasi kelapa Indonesia di masa depan harus menjadi pengungkit kesejahteraan para petani," tuturnya.

Salah satu industri yang telah berperan dalam hilirisasi kelapa adalah Sambu Group, perusahaan di balik merek Kara. Meskipun Sambu Group memiliki perkebunan kelapa sendiri, mereka hanya mampu menyuplai kurang dari 10 persen kebutuhan kelapa perusahaan. 

BACA JUGA:Yakin Tidak Mau Nyobain! Ini 5 Penganan Berbahan Dasar Kelapa dari Beberapa Daerah di Indonesia

BACA JUGA:Belum Banyak Terdengar ! Temukan Manfaat Kelapa Bakar Buat Lambung, Yang Harus Anda Coba

Kategori :