Banner Dempo - kenedi

Transformasi Sekam Padi dan Abu Kelapa Sawit, dari Limbah Jadi Emas Hijau

Dengan cadangan pasir silika yang mencapai 18 miliar ton, Indonesia berada dalam posisi yang menguntungkan untuk memanfaatkan komoditas ini bagi berbagai keperluan industri. -istimewa-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Indonesia, dengan kekayaan sumber daya alamnya, memiliki potensi besar dalam berbagai sektor industri, termasuk pasir silika atau pasir kuarsa.

Dengan cadangan pasir silika yang mencapai 18 miliar ton, Indonesia berada dalam posisi yang menguntungkan untuk memanfaatkan komoditas ini bagi berbagai keperluan industri.

Pasir silika adalah mineral yang terdiri dari silikon dioksida (SiO2). Mineral ini ditemukan melimpah di berbagai lokasi, seperti pesisir sungai, pantai, danau, dan laut dangkal.

Pasir silika memainkan peran penting dalam industri manufaktur, terutama sebagai bahan baku dalam produksi bangunan dan keperluan rumah tangga.

BACA JUGA:Begini Cara Membuat Kompos Dari Kohe, Sekam Padi dan Arang

BACA JUGA:Mengubah Limbah Jagung Menjadi Biomassa untuk Solusi Energi Bersih

Selain itu, pasir silika juga digunakan dalam industri ban, karet, gelas, semen, beton, keramik, tekstil, kertas, kosmetik, elektronik, cat, film, dan pasta gigi.

Namun, tidak hanya dari tambang pasir kuarsa, Indonesia juga memiliki sumber lain yang lebih berkelanjutan untuk memperoleh silika, yaitu dari limbah agroindustri.

Negara ini merupakan produsen besar komoditas pertanian seperti padi dan kelapa sawit, yang ternyata mengandung silika dalam jumlah besar.

Silika Biogenik dari Limbah Agroindustri. Limbah pertanian, seperti sekam padi dan abu boiler kelapa sawit, ternyata kaya akan kandungan silika. Sekam padi mengandung 15--20 persen silika, sedangkan abu boiler kelapa sawit mengandung 50--60 persen silika.

BACA JUGA:Minimalisir Volume, Program Pengurangan Limbah Sampah Dinilai Tepat

BACA JUGA:Tata Kelola Limbah Padi Perlu Digenjot

Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), melalui Pusat Riset Agroindustri, telah mengembangkan teknologi untuk mengolah limbah ini menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

BRIN telah melakukan penelitian mendalam untuk menghasilkan silika biogenik dari limbah agroindustri. Penelitian ini bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan berbagai industri dalam pengembangan produk agrokimia dan sol karet ramah lingkungan berbahan biosilika dari limbah sekam padi dan abu boiler kelapa sawit.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan