Berkat dari tingkat peradangan atau inflamasi yang rendah dan berkelanjutan dapat mengiritasi pembuluh darah.
Selain itu, peradangan dapat meningkatkan pertumbuhan plak, melonggarkan plak di arteri, dan memicu pembekuan darah, penyebab utama serangan jantung dan stroke.
Kemudian terdapat sebuah tinjauan tahun 2017 dari 16 uji klinis menyimpulkan bahwa sifat fitokimia dalam jahe dapat melawan peradangan.
Kendati demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut tentang dosis dan jenis ekstrak jahe yang paling efektif.
BACA JUGA:Ini Dia 11 Manfaat dari Jahe Merah untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Bukan Sekedar Menjadi Bumbu Dapur Saja ! Ini Sederet Manfaat Dari Jahe Bagi Kecantikan Kulit Wajah
3. Membantu Menurunkan kadar kolesterol
Berkat dari tingginya kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah jantung.
Selain itu, dengan konsumsi jahe secara signifikan mengurangi trigliserida dan kolesterol LDL, sekaligus meningkatkan HDL (kolesterol baik).
Padahal bahkan, dosis kurang dari 1.500 mg per hari pun efektif.
Sangat disayangkan, sulit untuk memasukkan jahe dosis tinggi ke dalam makanan, terutama jika kamu tidak menyukai rasa jahe.
Artinya, manfaat ini mungkin hanya bisa didapatkan dengan mengonsumsi ekstrak jahe.
BACA JUGA:Ini Dia 11 Manfaat dari Jahe Merah untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Bukan Sekedar Menjadi Bumbu Dapur Saja ! Ini Sederet Manfaat Dari Jahe Bagi Kecantikan Kulit Wajah
4. Sebagai Sumber antioksidan
Selain itu, nyatanya jahe kaya akan antioksidan, senyawa yang mencegah stres dan kerusakan DNA tubuh.