Harga Sawit di Bengkulu Bakal Lebih Stabil, Ini Penyebabnya

Senin 07 Oct 2024 - 21:04 WIB
Reporter : Benny Siswanto
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Zona ekonomi ke depan, salah satunya dipengaruhi sektor perkebunan. 

Sektor ini, penopangnya meliputi kepala sawit. 

Kepala Dinas Perkebunan Bengkulu Utara, Desman Siboro, SH, menyampaikan, kini di daerah sudah terdapat 7 unit pabrik Crude Palm Oil (CPO). 

Pantauan, keberadaan pabrik di daerah, rerata merupakan pemain lama. 

Sebut saja, seperti PT Sandabi Indah Lestari atau SIL. 

Perusahaan perkebunan dan pabrik CPO ini memiliki 2 pabrik di Bengkulu Utara. 

BACA JUGA:Program Replanting Sawit Berlanjut, Diserahkan Penuh ke Poktan

BACA JUGA:Berharap dari Sawit Menuju Net Zero Emission

SIL juga mengakuisisi salah satu pemain lama di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) yakni PT Bio. 

Pemain lawas lainnya adalah PT Agricinal. Perusahaan yang berkedudukan di wilayah Kecamatan Putri Hijau dan Marga Sakti Sebelat (MSS) ini, memiliki hamparan kebun 6.200-an hektar. 

Luasan tersebut, merupakan areal kebun terbaru hasil pembaruan Hak Guna Usaha (HGU) yang telah disetujui Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) pada 2018. 

Diketahui, perusahaan ini juga telah melepas ribuan hektar eks HGU lawasnnya yang semula memiliki luas 9 ribuan hektar. 

BACA JUGA:7 Alumni SMAN 15 Bengkulu Utara Dapat Beasiswa Kelapa Sawit dari DPDPKS

BACA JUGA:Disperindag Tertibkan Timbangan Sawit Milik Tengkulak di Mukomuko

Ada juga PT Bumi Anugerah Sawit (BAS). 

Kategori :