Tata Kelola Limbah Padi Perlu Digenjot
PANEN raya padi sawah di Desa Gunung Payung, akhir tahun 2023 lalu. --
ARGA MAKMUR RU - Perluasan kerja tata kelola di sektor pembangunan pertanian di daerah agaknya harus dilakukan. Khususnya, peningkatan kapasitas petani dalam mengelola potensi yang ada di sekitarnya. Masih lazim dijumpai, fokus petani dalam mengelola sawahnya belum mengalami perluasan.
Sehingga potensi ekonomi yang berada di sekitarnya, belum memberikan penguatan atau pun peningkatan taraf hidup kepada para pahlawan pangan. Karena acap dihadapkan dengan harga gabah yang tak berpihak yang kontradiktif dengan harga beras yang rentan melambung.
Penggerak akfivitas sosial, memiliki peranan penting dalam melakukan edukasi kepada masyarat yang dapat berkolaborasi dengan stakeholder terkait di daerah.
Ketua Pemuda Tani KTNA Provinsi Bengkulu, Andaru Pranata, SE, mengakui pentingnya laga-laga sosial moril itu dilakukan bersama dengan lintas elemen di masyarakat. Pada intinya, kata dia, sektor pertanian sangat memiliki peranan penting langsung dan tidak langsung dalam hiruk pikuk sosial di daerah. Aktivitas pertanian pun, menjadi bagian dari skenario pembangunan pemerintah di sektor pangan.
BACA JUGA:Penyebab Anjok Imun ODHA
BACA JUGA:Mukomuko Butuh Tambahan Petugas IUD dan Implan
"Karenanya, kami juga melakukan langkah dan upaya, mulai dari berkoodinasi dengan stake holder terkait mulai dari tingkat provinsi sampai dengan kabupaten. Tak ketinggalan berkolaborasi pula dengan teman-teman penyuluh. Tujuannya adalah melakukan pembangunan SDM agar sektor pertanian ini, dilaksanakan tidak hanya adaptif dengan perkembangan dan teknologi yang ada, tapi juga dilaksanakan dengan pendekatan-pendekatan keilmuan, sehingga hasilnya akan lebih baik," kata Andaru, kemarin.
Upaya ini bukan hisapan jempol. Menurut anggota DPRD Provinsi Bengkulu ini, dirinya bersama dengan teman-teman di Karang Taruna Bengkulu Utara. Sudah melakukan langkah-langkah nyata dengan tujuan memberikan warna, dalam pembangunan di daerah.
Sinergi apik itu, terus Andaru, tidak hanya bertanya kepada penyuluh pertanian yang berstatus ASN hingga non ASN yang diharapkan, memberikan bekal keilmuannya untuk kemudian diimplementasikan pihaknya bersama dengan rekan-rekan petani dan akfititas ekonomi lainnya.
"Ini sebagai penghormatan kami selaku pemuda, kepada mereka yang memiliki kompetensi untuk berkolaborasi dalam mengisi pembangunan. Karena kerja sektor pertanian ini sangatlah luas dan berimplikasi kepada orang banyak," tuturnya.
"Kian meningkatnya kapasitas petani, diharapkan berkorelasi pada kualitas pertanian di daerah," harapnya. (bep)