Transformasi Sekam Padi dan Abu Kelapa Sawit, dari Limbah Jadi Emas Hijau
Dengan cadangan pasir silika yang mencapai 18 miliar ton, Indonesia berada dalam posisi yang menguntungkan untuk memanfaatkan komoditas ini bagi berbagai keperluan industri. -istimewa-
Untuk menyosialisasikan hasil-hasil riset ini, Pusat Riset Agroindustri BRIN menyelenggarakan Webinar Agroinfuture #7 bertema “Silika Biogenik dari Limbah Agroindustri: Dari Abu Menjadi Uang”.
Webinar yang berlangsung pada Jumat (19/7/2024) juga telah menjadi ajang komunikasi antara periset, akademisi, pemerintah, pebisnis, dan masyarakat umum.
BACA JUGA:Begini Cara Membuat Kompos Dari Kohe, Sekam Padi dan Arang
BACA JUGA:Mengubah Limbah Jagung Menjadi Biomassa untuk Solusi Energi Bersih
Arief Arianto, Plt Kepala Pusat Riset Agroindustri BRIN, menyatakan bahwa webinar ini mengangkat topik hasil-hasil riset baik dari kegiatan internal maupun kerja sama dengan instansi pemerintah dan swasta.
“Webinar ini bertujuan untuk memperkenalkan dan transfer informasi mengenai potensi, teknologi produksi, karakteristik, dan aplikasi silika biogenik dari limbah agroindustri menjadi produk bernilai ekonomi,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Puji Lestari, Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN, menekankan pentingnya dukungan teknologi maju dalam pengelolaan limbah agroindustri.
“Pengelolaan limbah agroindustri yang tepat dapat diwujudkan apabila adanya sinergi antara pemerintah, industriawan, serta masyarakat luas untuk mencapai keberlanjutan lingkungan dan ekonomi,” kata Puji.
BACA JUGA:Minimalisir Volume, Program Pengurangan Limbah Sampah Dinilai Tepat
BACA JUGA:Tata Kelola Limbah Padi Perlu Digenjot
Potensi Ekonomi-Keberlanjutan
Indonesia memiliki empat komoditas unggulan dalam agroindustri, yaitu kelapa sawit, padi, tebu, dan jagung. Keempat komoditas ini tergolong sebagai silika akumulator, atau tanaman yang banyak menyerap kandungan silika.
Menurut Hoerudin, Peneliti Pusat Riset Agroindustri BRIN, jumlah silika biogenik dari komoditas ini sangat besar dan bisa dimanfaatkan untuk berbagai industri.
Misalnya, sekam padi yang biasanya hanya digunakan sebagai bahan bakar pengganti kayu atau minyak tanah, kini bisa diolah menjadi biosilika yang bermanfaat untuk pembuatan pupuk, alas kaki, roda, bahan pangan dan farmasi, semikonduktor, dan berbagai macam cat.
Saat ini, BRIN telah berhasil menciptakan pupuk dari biosilika yang diuji coba di 22 provinsi di Indonesia. Ke depan, BRIN akan terus melakukan studi terkait limbah agroindustri yang paling berpotensi untuk diubah menjadi biosilika, mengembangkan metode riset, serta meneliti aplikasi biosilika yang paling sesuai dengan keadaan Indonesia.